Es krim adalah sejenis makanan penutup yang terbuat dari campuran susu, gula, dan bahan-bahan lainnya yang kemudian dibekukan hingga membentuk tekstur yang lembut dan krimi. Campuran ini bisa mencakup berbagai tambahan, seperti buah-buahan, cokelat, kacang-kacangan, atau perasa lainnya, yang memberikan beragam rasa dan variasi pada es krim. Es krim sering disajikan dalam berbagai bentuk, mulai dari potongan kecil dalam wadah hingga eskrim batang atau eskrim kerucut yang lebih besar, dan sering kali dihidangkan dingin. Es krim sangat populer di seluruh dunia dan menjadi salah satu makanan penutup yang paling disukai oleh banyak orang.
Berikut Kuarsa.com rangkum Sejarah Es Krim, Asal Usul Pembuatan Hingga Filosofi Es Krim
Sejarah Es Krim
Di Tiongkok kuno sekitar 2000 SM, orang menikmati campuran salju yang disandingkan dengan buah-buahan dan madu.
Kaisar Romawi Nero (54-68 M) konon memerintahkan budaknya untuk mengumpulkan salju dari pegunungan dan memadukannya dengan madu dan buah-buahan.
Di Persia pada sekitar abad ke-4 M, orang membuat “sharbat”, minuman dingin yang terdiri dari jus buah, air, dan es.
Perkembangan Es Krim di Eropa:
Pada abad ke-13, Marco Polo membawa resep makanan dingin dari Tiongkok ke Italia.
Di abad ke-17, produksi es krim mulai terjadi di Prancis dan Inggris.
Pada tahun 1660, kafe pertama di London mulai menawarkan es krim kepada pelanggan.
Es Krim di Amerika:
Es krim pertama kali diperkenalkan ke Amerika oleh penjajah Inggris pada abad ke-17.
Pada abad ke-19, es krim menjadi populer di Amerika Serikat dan banyak toko es krim mulai bermunculan.
Pada tahun 1843, Nancy Johnson menemukan mesin pengaduk es krim pertama, yang mengubah proses produksi es krim menjadi lebih mudah dan cepat.
Asal Usul Pembuatan Es Krim Pertama Kali
Asal-usul pembuatan es krim pertama kali masih menjadi misteri yang sulit untuk dipastikan secara pasti. Namun, terdapat beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana hidangan ini mungkin pertama kali diciptakan:
1. Es Krim Kuno dari Salju dan Buah:
Di Tiongkok kuno sekitar 2000 SM, orang-orang menikmati campuran salju yang dicampur dengan buah-buahan dan madu.
Kaisar Romawi Nero (54-68 M) disebutkan memerintahkan budak-budaknya untuk membawa salju dari pegunungan dan mencampurnya dengan madu dan buah-buahan.
Di Persia pada sekitar abad ke-4 M, orang-orang membuat “sharbat”, minuman dingin yang terbuat dari jus buah, air, dan es.
2. Pengaruh Marco Polo:
Pada abad ke-13, Marco Polo membawa resep makanan dingin dari Tiongkok ke Italia. Resep ini mungkin mencakup campuran salju, susu, dan rempah-rempah.
3. Perkembangan di Eropa:
Pada abad ke-17, produksi es krim mulai berlangsung di Prancis dan Inggris.
Pada tahun 1660, kafe pertama di London mulai menyajikan es krim kepada pelanggan.
4. Penemuan Mesin Pengaduk Es Krim:
Pada tahun 1843, Nancy Johnson menemukan mesin pengaduk es krim pertama. Penemuan ini mengubah proses produksi es krim menjadi lebih mudah dan cepat, serta membantu popularitas es krim menyebar di seluruh dunia.
Filosofi Es Krim
Es krim sering dikaitkan dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Sensasi manis dan dinginnya memberikan kenikmatan yang menyenangkan dan menenangkan. Konsep ini mencerminkan nilai hedonisme, di mana manusia mencari kesenangan dan kebahagiaan dalam hidup.