Mie Ayam adalah hidangan populer yang terdiri dari mie yang disajikan dengan potongan daging ayam yang dimasak dengan bumbu khusus, biasanya termasuk kecap dan rempah-rempah. Hidangan ini sering dihiasi dengan irisan sayuran seperti sawi, bakso, dan daun bawang. Mie Ayam adalah makanan yang cukup umum di Indonesia dan di beberapa negara Asia lainnya. Rasanya bisa bervariasi tergantung pada resep dan bumbu yang digunakan, tetapi ciri khasnya adalah rasa gurih, sedikit manis, dan beraroma.
Berikut Kuarsa.com rangkum dari berbagai sumber, sejarah mie ayam.
Sejarah Dibuatnya Mie Ayam
Mie Ayam yang kini menjadi menu santapan siang atau camilan petang saat lapar menyerang, sebenarnya merupakan adaptasi dari makanan khas China, yakni bakmi.
Di negara asalnya, bakmi dibuat dari tepung terigu dan biasanya disajikan dengan kuah secara terpisah. Biasanya, mi ini diberi tambahan daging berbumbu serta sayuran. Di China, daging babi adalah jenis daging yang umum digunakan dalam hidangan ini.
Namun, ketika hidangan mie ayam diperkenalkan di Indonesia melalui hubungan perdagangan, bakmi (atau mie ayam) mengalami perubahan untuk menyesuaikan selera lokal.
Menurut Chef Edwin Lauw di CNNIndonesia.com pada Kamis (5/5/2016), “Dalam perkembangannya, daging babi diganti dengan daging ayam yang disemur dengan kecap, karena mayoritas kerajaan kuno di Nusantara adalah kerajaan Islam,”
Asal-Usul Mie Ayam
Mie Ayam adalah hasil modifikasi makanan khas China yang telah disesuaikan dengan preferensi kuliner masyarakat Indonesia.
Awalnya, Mie Ayam berasal dari bakmi, hidangan yang khas di wilayah selatan China, terutama di daerah Fujian dan Guangdong.
Pada masa lampau, banyak imigran dari China yang datang ke Indonesia dan menetap di sini. Mereka membawa serta tradisi memasak bakmi khas negara asal mereka. Awalnya, bakmi tersebut disajikan dengan daging babi sebagai topping.
Namun, seiring penyebaran hidangan ini di kalangan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, daging babi digantikan dengan daging ayam yang dimasak dengan kecap. Sejak itu, hidangan ini dikenal dengan nama Mie Ayam.
Filosofi Pembuatan Mie Ayam
Menurut laporan dari laman China Highlights, mie dianggap sebagai simbol panjang umur, karena bentuknya yang panjang.
Mie juga dapat diartikan sebagai simbol kebahagiaan dan rezeki yang berkelanjutan. Mie ayam, sebagai turunan dari hidangan mie China, tentu juga memiliki filosofi yang serupa, tetapi dengan kesederhanaan yang lebih mencolok.