Seblak adalah hidangan makanan yang berasal dari Indonesia, khususnya dari daerah Jawa Barat. Hidangan ini biasanya terbuat dari berbagai macam bahan, seperti kerupuk, tahu, makaroni, mi instan, telur, dan bumbu-bumbu tertentu seperti cabai, bawang, dan saus tomat. Seblak umumnya memiliki rasa pedas dan gurih.
Proses memasak seblak melibatkan penggorengan dan pemasakan semua bahan hingga matang, seringkali dengan menambahkan air untuk menciptakan kuah atau saus yang kental. Seblak memiliki beragam variasi dan bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Hidangan ini sangat populer di Indonesia dan sering dijumpai di kedai-kedai makanan jalanan atau warung-warung makan.
Berikut Kuarsa.com rangkum dari berbagai sumber, sejarah Seblak.
Sejarah Dibuatnya Seblak
Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, tidak ada bukti tertulis yang pasti mengenai asal usul seblak.
“Tidak ada bukti tertulisnya, ada yang mengatakan (seblak) dari Bandung, ada yang mengatakan asalnya dari Cianjur. Tapi yang pasti memang seblak lahir atau muncul pertama kali di beberapa daerah di wilayah Jawa Barat,” kata Fadly dikuti dari Kompas.com pada Jumat (25/2/2022).
Fadly menjelaskan bahwa seblak merupakan hasil dari kreativitas masyarakat Jawa Barat yang mencampurkan berbagai bahan makanan. Menurutnya, daya tarik kuliner seblak terletak pada cita rasa pedas yang dianggap menantang.
“Bahkan kalau dilihat dari buku resep masakan Sunda zaman dahulu, tidak ada seblak. Ini memang murni hasil dari kreativitas generasi muda zaman dulu,” katanya.
Fadly menjelaskan bahwa seblak mulai muncul di Jawa Barat pada tahun 1990-an dan mulai populer pada awal 2000-an hingga sekarang.
Asal-Usul Seblak
Asal-usul seblak adalah hasil kreasi dari masyarakat Sunda yang senang bereksplorasi dengan bahan makanan berbahan dasar tapioka. Terdapat berbagai makanan lain yang juga menggunakan tapioka atau aci dan masih tetap populer hingga saat ini, seperti cireng, cilok, cipuk, cimol, cibay, cipak, dan banyak lagi.
Seblak adalah produk dari kreativitas masyarakat Sunda yang mengolah bahan baku yang tersedia menjadi hidangan unik yang ternyata banyak diminati. Seblak mulai populer sekitar tahun 2000-an hingga sekarang.
Menurut Fadly, ini adalah hasil modifikasi yang dilakukan oleh masyarakat sebagai respons terhadap melimpahnya produksi tapioka di Jawa Barat.
“Jawa Barat merupakan sentra produksi tepung tapioka, dan itulah mengapa ada begitu banyak variasi kuliner yang berbahan dasar aci yang populer,” ungkap Fadly, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Ada banyak hidangan berbasis tepung tapioka di Jawa Barat, termasuk cireng (aci yang digoreng), cilok (aci yang dicolok), bakso aci, dan kerupuk aci yang digunakan sebagai topping seblak.
Filosofi Pembuatan Seblak
Seblak, berasal dari kata “nyeblak” dalam bahasa Sunda yang berarti “mengagetkan,” dinamakan demikian karena rasanya yang pedas bisa membuat orang terkejut. Ada juga variasi seblak yang terbuat dari kencur atau “cikur” dalam bahasa Sunda.
Filosofi di balik hidangan seblak adalah simbol kesederhanaan dan kebahagiaan dari masyarakat masa lalu.