Dalam zaman kuno, terdapat seorang putri raja bernama Purbasari, yang merupakan putri bungsu dari Prabu Tapa Agung, penguasa kerajaan Pasir Batang. Prabu Tapa Agung memiliki enam putri selain Purbasari. Suatu hari, Purbasari terpaksa dinikahkan dengan Patih Jali, seorang pria jahat yang berambisi menguasai kerajaan Pasir Batang. Patih Jali mengetahui kebaikan dan kelembutan hati Purbasari, yakin bahwa ia bisa ditipu dengan mudah.
Purbasari menolak perjodohan tersebut dan memilih melarikan diri ke hutan. Di sana, ia bertemu dengan Lutung Kasarung, seekor lutung tampan yang menjadi temannya. Lutung Kasarung jatuh cinta pada Purbasari dan membantu menjaga keberlangsungan hidupnya di hutan serta melawan Patih Jali.
Patih Jali menyadari bahwa Purbasari masih hidup, dan mengirim pasukannya untuk menangkapnya. Namun, Lutung Kasarung berhasil mengalahkan pasukan Patih Jali. Purbasari dan Lutung Kasarung hidup bahagia di hutan, dan Lutung Kasarung menggunakan kekuatannya untuk berubah menjadi pangeran tampan.
Purbasari akhirnya setuju untuk menikahi Lutung Kasarung. Suatu hari, Prabu Tapa Agung mengetahui bahwa Purbasari masih hidup dan mengirim utusan untuk membawanya kembali ke kerajaan Pasir Batang. Purbasari dan Lutung Kasarung kembali ke kerajaan bersama-sama.
Prabu Tapa Agung kaget melihat Lutung Kasarung, tetapi akhirnya memahami bahwa lutung tersebut adalah pangeran sejati. Prabu Tapa Agung menerima Lutung Kasarung sebagai menantunya, dan Lutung Kasarung menjadi raja Pasir Batang menggantikan Prabu Tapa Agung. Purbasari dan Lutung Kasarung hidup bahagia selamanya.
Unsur Intrinsik Cerita
Tema:
Keadilan dan kemenangan kebaikan: Kisah ini berpusat pada perjuangan Purbasari dan Lutung Kasarung melawan kejahatan Patih Jali.
Cinta sejati yang tulus: Purbasari dan Lutung Kasarung saling mencintai meskipun berbeda wujud dan latar belakang.
Kecerdasan dan kecakapan: Lutung Kasarung memanfaatkan kepandaiannya berubah wujud dan kecerdikannya untuk mengalahkan Patih Jali.
Tokoh dan Penokohan:
Purbasari: Putri raja yang baik hati, lemah lembut, tapi juga pemberani.
Lutung Kasarung: Lutung cerdas, sakti, setia, dan rela berkorban untuk cinta.
Prabu Tapa Agung: Raja bijaksana yang awalnya tertipu, namun akhirnya menerima kebenaran.
Patih Jali: Laki-laki jahat, kejam, dan licik yang berambisi merebut kekuasaan.
Latar:
Tempat: Kerajaan Pasir Batang, hutan.
Waktu: Zaman dahulu kala.
Gaya Bahasa:
Personifikasi: Lutung Kasarung memiliki sifat dan perilaku layaknya manusia.
Metafora: Lutung Kasarung disamakan dengan pangeran.
Hiperbola: Kekejaman Patih Jali dan kesaktian Lutung Kasarung digambarkan berlebihan.
Nilai Budaya:
Penghormatan terhadap raja: Masyarakat menghormati dan patuh kepada raja.
Penekanan pada nilai moral: Kejujuran, kebaikan, dan keberanian dijunjung tinggi.
Penghargaan terhadap hewan: Hubungan harmonis antara manusia dan hewan.
Pesan Moral
Cerita Lutung Kasarung mengajarkan kita tentang pentingnya kebaikan dan keberanian. Purbasari adalah seorang putri yang baik hati dan rajin. Ia juga berani melawan kejahatan Patih Jali. Lutung Kasarung adalah seorang pemuda yang baik hati dan pemberani. Ia juga berani melawan kejahatan Patih Jali untuk melindungi Purbasari.
Cerita ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya cinta sejati. Purbasari dan Lutung Kasarung saling mencintai, meskipun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda. Cinta mereka pun akhirnya berhasil mengalahkan kejahatan Patih Jali.