Connect with us

Kuarsa

Sejarah Sushi, Asal Usul Pembuatan Hingga Filosofi Sushi

Sejarah Sushi, Asal Usul Pembuatan Hingga Filosofi Sushi

Sejarah

Sejarah Sushi, Asal Usul Pembuatan Hingga Filosofi Sushi

Sushi adalah hidangan tradisional Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama dengan bahan-bahan lainnya, seperti ikan mentah, seafood, sayuran, atau telur. Nasi sushi biasanya diracik dengan cuka beras, garam, dan gula untuk memberikan rasa khasnya. Sushi sering disajikan dengan wasabi (pasta cabe Jepang), jahe merah (beni shoga), dan kecap kedelai untuk meningkatkan cita rasanya. Sushi bisa disajikan dalam berbagai bentuk, termasuk nigiri (irisan ikan di atas nasi), maki (gulungan), sashimi (irisan ikan mentah tanpa nasi), dan lain-lain. Sushi telah menjadi makanan yang populer di seluruh dunia dan merupakan bagian penting dari budaya kuliner Jepang.

Berikut Kuarsa.com rangkum Sejarah Sushi, Asal Usul Pembuatan Hingga Filosofi Sushi

Sejarah Sushi

Sejarah Sushi, Asal Usul Pembuatan Hingga Filosofi Sushi

Sushi, sebuah kuliner khas Jepang yang meraih popularitas global, memiliki sejarah yang menarik dan panjang. Perjalanan hidangannya dimulai dari praktik pengawetan ikan jauh sebelum mencapai bentuk yang kita kenal saat ini. Mari kita eksplorasi sejarahnya:

Asal-usul Fermentasi: Narezushi (Sushi Nara)

– Sebelum 4 abad SM di kawasan Asia Tenggara, fermentasi menjadi teknik utama untuk mengawetkan ikan. Masyarakat akan menyimpan ikan dalam nasi dan garam selama berbulan-bulan.
– Proses fermentasi ini menghasilkan rasa asam dan tekstur unik, serta membantu dalam pelestarian ikan.
– Praktik ini menyebar ke Tiongkok dan kemudian ke Jepang, di mana dikenal sebagai “narezushi” (nasi yang difermentasi).

Transformasi dari Narezushi ke Sushi Modern

– Awalnya, nasi yang difermentasi dibuang setelah ikan diawetkan, namun masyarakat Jepang mulai mengonsumsi nasi bersama dengan ikan pada zaman Heian (794-1185).
– Pada masa Muromachi (1336-1573), proses fermentasi dipersingkat dan cuka beras mulai digunakan untuk meningkatkan rasa dan mempercepat proses pengawetan. Ini dikenal sebagai “haya-zushi” (sushi cepat).

Mungkin Anda Suka :  Sejarah Lemper, Asal Usul Pembuatan dan Filosofi Lemper

Era Edo: Kelahiran Sushi Modern

– Periode Edo (1600-1868) menjadi titik penting dalam evolusi sushi.
– Chef Hanaya Yohei dari Osaka dikenal sebagai pencetus “edomae-zushi” (sushi gaya Edo), yang menggunakan ikan segar dan cuka beras yang lebih kental untuk menghasilkan rasa yang lebih ringan dan segar.
– Ukuran sushi pun diperkecil untuk memudahkan konsumsi satu gigitan.
– Inilah awal dari sushi modern yang kita kenal saat ini, dengan beragam variasi seperti nigiri-zushi (sushi dibentuk dengan tangan) dan maki-zushi (sushi gulung).

Asal Usul Pembuatan Sushi Pertama Kali

Sejarah Sushi, Asal Usul Pembuatan Hingga Filosofi Sushi

Asal-usul sushi tidak dapat dipastikan secara pasti, tetapi ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana hidangan ini mungkin pertama kali diciptakan:

1. Narezushi (Sushi Fermentasi)

Salah satu teori yang paling umum adalah bahwa sushi pertama kali dibuat di Asia Tenggara sekitar abad ke-4 SM. Pada masa itu, orang menggunakan metode fermentasi untuk mengawetkan ikan. Mereka akan melapisi ikan dengan nasi dan garam, kemudian membiarkannya selama berbulan-bulan. Proses fermentasi ini menghasilkan rasa asam dan tekstur yang khas.

2. Hanaya Yohei dan Edomae-zushi

Selama zaman Edo di Jepang (1600-1868), seorang chef bernama Hanaya Yohei dari Osaka, dikenal menciptakan “edomae-zushi” (sushi gaya Edo). Inovasi Yohei adalah menggunakan ikan segar dan cuka beras untuk menciptakan rasa yang lebih ringan dan segar. Dia juga memperkecil ukuran sushi agar lebih mudah dimakan dengan satu gigitan. Inilah yang menjadi dasar dari sushi modern yang kita kenal saat ini.

3. Pengaruh China

Sejumlah sejarawan percaya bahwa sushi mungkin terinspirasi dari hidangan China yang dikenal sebagai “narezushi”. Hidangan ini terdiri dari ikan yang difermentasi dengan nasi dan cuka.

Mungkin Anda Suka :  Sejarah Gunung Semeru dan Beragam Misteri di Dalamnya

4. Pengaruh Budaya Lainnya

Ada teori lain yang menyatakan bahwa sushi mungkin terinspirasi dari budaya-budaya lain di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Vietnam, yang memiliki tradisi fermentasi ikan dan nasi yang serupa.

Filosofi Sushi

Sushi adalah perpaduan rasa dan tekstur yang khas dalam satu hidangan. Nasi yang lembut dan lengket dipasangkan dengan ikan segar, sayuran, dan bumbu-bumbu, menciptakan kombinasi rasa yang kompleks dan seimbang. Prinsip ini mencerminkan nilai-nilai keseimbangan dan harmoni yang mendalam dalam budaya Jepang.

Bahan-bahan yang digunakan dalam sushi, seperti ikan dan nasi, berasal dari alam. Masyarakat Jepang sangat menghargai alam dan memilih bahan-bahan segar serta berkualitas tinggi untuk menyajikan sushi. Pendekatan ini mencerminkan rasa hormat dan apresiasi yang mendalam terhadap alam dan kehidupan.

Continue Reading
Advertisement
You may also like...

More in Sejarah

To Top