Connect with us

Kuarsa

Sejarah Rawon, Asal-Usul Pembuatan Hingga Filosofi Rawon

Sejarah Rawon, Asal-Usul Pembuatan Hingga Filosofi Rawon

Sejarah

Sejarah Rawon, Asal-Usul Pembuatan Hingga Filosofi Rawon

Rawon adalah masakan khas Indonesia yang berasal dari Jawa Timur. Ini adalah semacam sup daging berwarna hitam yang khas karena menggunakan bumbu keluak (Pangium edule), yang memberikan warna hitam pekat pada kuahnya. Bahan lain yang umum digunakan dalam rawon antara lain daging sapi, tauge, kentang, telur asin, dan daun bawang.

Keluwak (keluak atau kluwek) adalah biji dari pohon keluak dan harus diolah dengan hati-hati sebelum digunakan dalam masakan, karena biji tersebut mengandung zat beracun yang harus dihilangkan sebelum dimasak. Rawon biasanya disajikan dengan nasi putih dan acar.

Rasa rawon umumnya kaya dan kompleks karena bumbu rempah-rempah yang digunakan, dan hidangan ini merupakan salah satu favorit di berbagai daerah di Indonesia.

Sejarah Dibuatnya Rawon

Sejarah Rawon, Asal-Usul Pembuatan Hingga Filosofi Rawon

Rawon adalah salah satu masakan khas Indonesia yang berasal dari Jawa Timur. Rawon merupakan sup daging berkuah hitam dengan campuran bumbu kluwek. Rawon memiliki cita rasa yang khas, yaitu perpaduan rasa gurih, pedas, dan manis.

Sejarah rawon tidak diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan rawon sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Hal ini diperkuat dengan adanya prasasti Taji yang ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur. Prasasti tersebut menyebutkan nama makanan “rawon” pada tahun 901 Masehi.

Pada zaman dahulu, rawon merupakan masakan yang disajikan untuk para bangsawan. Namun, seiring berjalannya waktu, rawon menjadi masakan yang populer di kalangan masyarakat luas. Rawon kini menjadi salah satu masakan khas Indonesia yang paling terkenal.

Asal-Usul Pembuatan Rawon

Sejarah Rawon, Asal-Usul Pembuatan Hingga Filosofi Rawon

Asal-usul pembuatan rawon pertama kali tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa versi yang menjelaskannya.

Versi pertama mengatakan bahwa rawon pertama kali dibuat oleh masyarakat Jawa Timur pada zaman Kerajaan Majapahit. Hal ini diperkuat dengan adanya prasasti Taji yang ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur. Prasasti tersebut menyebutkan nama makanan “rawon” pada tahun 901 Masehi.

Mungkin Anda Suka :  Sejarah Americano, Asal Usul Pembuatan Hingga Filosofi Americano

Versi kedua mengatakan bahwa rawon pertama kali dibuat oleh masyarakat Tionghoa yang tinggal di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan kluwek, salah satu bahan utama rawon, merupakan bahan yang berasal dari Tiongkok.

Versi ketiga mengatakan bahwa rawon pertama kali dibuat oleh masyarakat Arab yang tinggal di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan kluwek memiliki nama yang mirip dengan kata “kohl”, yaitu makanan khas Arab yang terbuat dari kacang hitam.

Namun, versi yang paling banyak dipercaya adalah versi pertama, yaitu rawon pertama kali dibuat oleh masyarakat Jawa Timur pada zaman Kerajaan Majapahit.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing versi tersebut:

Versi Pertama

Prasasti Taji menyebutkan nama makanan “rawon” pada tahun 901 Masehi. Prasasti tersebut ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur. Hal ini menunjukkan bahwa rawon sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.

Pada zaman dahulu, rawon merupakan masakan yang disajikan untuk para bangsawan. Hal ini dikarenakan kluwek, salah satu bahan utama rawon, merupakan bahan yang mahal dan sulit didapatkan.

Versi Kedua

Kluwek merupakan bahan yang berasal dari Tiongkok. Hal ini menunjukkan bahwa rawon mungkin juga dipengaruhi oleh budaya Tionghoa.

Versi Ketiga

Kluwek memiliki nama yang mirip dengan kata “kohl”, yaitu makanan khas Arab yang terbuat dari kacang hitam. Hal ini menunjukkan bahwa rawon mungkin juga dipengaruhi oleh budaya Arab.

Terlepas dari asal-usulnya, rawon kini menjadi salah satu masakan khas Indonesia yang paling terkenal. Rawon memiliki cita rasa yang khas, yaitu perpaduan rasa gurih, pedas, dan manis.

Filosofi Rawon

Filosofi rawon terlihat dari warna hitam pada kuah rawon yang melambangkan filosofi kehidupan yang kompleks dan beragam, dengan segala kebaikan dan keburukan yang ada di dalamnya. Dalam kehidupan, tidak selalu ada yang hitam atau putih, melainkan berbagai nuansa abu-abu di antaranya.

Mungkin Anda Suka :  Sejarah Opor Ayam, Asal Usul Pembuatan Hingga Filosofi Opor Ayam

 

Continue Reading
Advertisement
You may also like...

Content writer Kuarsa.com memiliki pengalaman menulis di berbagai freelance dan pernah bekerja di salah satu media online ternama di Indonesia. Paham konsep SEO dan audiens target.

More in Sejarah

To Top