Croissant adalah sejenis roti asal Prancis yang terkenal dengan lapisan-lapisan yang tipis dan berlapis-lapis. Roti ini memiliki bentuk melingkar atau setengah bulan, dan sering kali disajikan untuk sarapan atau camilan.
Croissant terbuat dari adonan yang diberi lapisan mentega. Proses pembuatannya melibatkan teknik lipatan yang kompleks untuk menciptakan lapisan-lapisan yang tipis. Adonan tersebut kemudian digulung, dipotong, dan dipanggang hingga mengembang dan berwarna keemasan.
Croissant memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam. Roti ini bisa dimakan begitu saja atau diisi dengan berbagai macam bahan, seperti selai, ham, keju, atau cokelat, tergantung pada preferensi pribadi atau resep tertentu.
Meskipun croissant berasal dari Prancis, kini roti ini sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh dunia, sering kali menjadi pilihan favorit di berbagai toko roti dan kafe.
Sejarah Croissant
Menurut suatu legenda, croissant diciptakan untuk merayakan kemenangan pasukan Franks atas pasukan Ummayah pada tahun 732. Legenda lain yang populer adalah roti ini diciptakan oleh seorang pembuat roti ketika kota Wina dikepung oleh pasukan Turki Ottoman yang berusaha masuk lewat terowongan, tetapi terowongan itu diledakkan sehingga pasukan Turki pun kalah.
Catatan sejarah pertama tentang pembuatan croissant muncul pada 1839 ketika seorang opsir artileri Austria bernama August Zang membuka toko roti khas Wina di Paris, Prancis. Penduduk Paris jatuh cinta pada roti itu dan mulai ditiru di toko-toko roti lainnya.
Asal Usul Pembuatan Croissant
Asal usul pembuatan croissant masih belum diketahui secara pasti. Namun, banyak sejarawan yang percaya bahwa croissant berasal dari Austria.
Di Austria, croissant disebut dengan kipferl, dan telah ada sejak abad ke-12. Kipferl terbuat dari adonan tepung terigu, ragi, dan mentega, yang digulung dan dibentuk menjadi bulan sabit. Kipferl biasanya dipanggang hingga berwarna keemasan dan disajikan hangat.
Menurut suatu legenda, croissant diciptakan untuk merayakan kemenangan pasukan Franks atas pasukan Ummayah pada tahun 732. Legenda lain yang populer adalah roti ini diciptakan oleh seorang pembuat roti ketika kota Wina dikepung oleh pasukan Turki Ottoman yang berusaha masuk lewat terowongan, tetapi terowongan itu diledakkan sehingga pasukan Turki pun kalah.
Catatan sejarah pertama tentang pembuatan croissant muncul pada 1839 ketika seorang opsir artileri Austria bernama August Zang membuka toko roti khas Wina di Paris, Prancis. Penduduk Paris jatuh cinta pada roti itu dan mulai ditiru di toko-toko roti lainnya.
Croissant mulai populer di Prancis pada abad ke-19. Hidangan ini sering disajikan di restoran-restoran dan rumah-rumah tangga. Pada tahun 1921, White Castle membuka restoran burger pertama di Wichita, Kansas. Restoran ini sukses besar dan membantu popularitas croissant di Amerika Serikat.
Filosofi Croissant
Menurut legenda, croissant pertama kali dibuat untuk merayakan kemenangan pasukan Franks atas pasukan Ummayah pada tahun 732. Bentuk bulan sabit croissant juga sering dikaitkan dengan kemenangan dan kebebasan.