Pukis, kue tradisional dengan tekstur lembut dan rasa manis yang khas, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia. Di balik kelezatannya, pukis menyimpan sejarah panjang yang menarik untuk ditelusuri.
Berikut Kuarsa.com rangkum Sejarah Pukis, Asal Usul Pembuatan Hingga Filosofi Pukis
Sejarah Pukis
Sejarah pukis masih belum diketahui secara pasti. Beberapa teori menyebutkan:
Portugis: Ada yang mengatakan bahwa pukis berasal dari Portugis dengan nama “kue pukis”. Portugis membawa kue ini ke Indonesia during the colonial era.
Belanda: Teori lain mengatakan bahwa pukis terinspirasi dari kue “poffertjes” dari Belanda. Poffertjes memiliki bentuk dan tekstur yang mirip dengan pukis.
Jawa: Ada juga kemungkinan bahwa pukis merupakan kue tradisional Jawa yang sudah ada sejak lama.
Asal Usul Pembuatan Pukis
Asal usul pembuatan pukis pertama kali masih diselimuti misteri dan belum ada kepastian yang mutlak. Berbagai teori dan cerita rakyat berusaha menjelaskan asal-usulnya, namun masih membutuhkan penelitian dan bukti sejarah yang kuat. Berikut beberapa hipotesis tentang asal usul pukis:
1. Pengaruh Portugis:
Ada yang mengatakan bahwa pukis berasal dari Portugis dengan nama “kue pukis”. Portugis membawa kue ini ke Indonesia during the colonial era.
Kemungkinan resep dan cara pembuatannya diadaptasi dan dimodifikasi oleh masyarakat lokal, menghasilkan kue pukis yang kita kenal sekarang.
2. Inspirasi dari Belanda:
Teori lain mengatakan bahwa pukis terinspirasi dari kue “poffertjes” dari Belanda. Poffertjes memiliki bentuk dan tekstur yang mirip dengan pukis.
Ada kemungkinan resep poffertjes dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia dan kemudian diubah sesuai dengan bahan-bahan dan selera lokal.
3. Evolusi Kuliner Lokal:
Ada juga kemungkinan bahwa pukis merupakan hasil evolusi kuliner dari hidangan tradisional lainnya. Bentuk dan teksturnya mungkin terinspirasi dari kue-kue tradisional yang sudah ada sebelumnya, seperti kue lumpur atau kue cucur.
Resep dan cara pembuatannya mungkin disempurnakan dan dimodifikasi seiring waktu, menghasilkan kue pukis yang memiliki ciri khasnya sendiri.
Filosofi Pukis
Pukis bukan hanya kue lezat, tetapi juga perwujudan nilai-nilai budaya dan filosofis masyarakat Indonesia. Filosofi di balik setiap aspeknya mencerminkan doa, harapan, dan rasa syukur atas kehidupan.