Quotes Aesthetic
508 Quotes Semua Karakter Haikyuu!! dari Pemain Karasuno Hingga Andalan Timnas Voli Jepang
Quotes semua karakter Haikyuu!! adalah inti dari pesan-pesan yang terdapat dalam serial manga dan anime tersebut. Haikyuu!! mengisahkan perjuangan tim Karasuno dalam membangkitkan kembali reputasi mereka dalam dunia bola voli di Jepang.
Dalam perjalanan mereka menuju puncak kesuksesan, setiap karakter dalam Haikyuu!! menyampaikan berbagai kata-kata inspiratif. Baik itu dari karakter utama seperti Hinata Shoyo, maupun dari lawan-lawan tangguh seperti Oikawa atau Ushijima, setiap kata-kata mutiara Haikyuu!! penuh dengan semangat dan motivasi.
Keunggulan dari manga atau anime Haikyuu!! telah mendorong banyak orang untuk mengadopsi kutipan-kutipan inspiratif dari cerita tersebut sebagai sumber motivasi. Memang, pesan-pesan yang terkandung dalam kata-kata mutiara Haikyuu!! mampu menginspirasi kita untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Berikut Kuarsa.com rangkum Quotes Haikyuu!!.
Kutipan Gambar Aesthetic Quotes Haikyuu!!
Quotes Haikyuu!!
Kageyama Tobio
1. “Aku tidak peduli mereka itu seperti apa, aku tidak punya pilihan lain selain menang.” – Kageyama Tobio.
2. “Yang terakhir berdiri adalah para pemenang. Hanya yang terkuat.” – Kageyama Tobio.
3. “Motivasinya cuma satu, yang bikin kita semua terus bertarung. Intinya, kita masih belum kalah!” – Kageyama Tobio.
4. “Menjadi setter terbaik sama kerennya dengan menjadi ace.” – Kageyama Tobio.
5. “Aku adalah kekuatan yang harus mereka perhitungkan. Itu alasan yang cukup untuk mereka membiarkanku masuk.” – Kageyama Tobio.
6. “Apa kalian masih berpikir pantas merendahkan lawan kalian?” – Kageyama Tobio.
7. “Jika kau hanya membuang buang waktu seperti itu, kau akan menyia-nyiakan tiga tahun berikutnya.” – Kageyama Tobio.
8. “Kamu tidak menang sendirian. Itulah kenyataan.” – Kageyama Tobio.
9. “Fisikmu tidak sepenuhnya siap. Jadi jangan banyak bicara karena itulah kau diremehkan.” – Kageyama Tobio.
10. “Kata “tidak menyerah” tidak semudah apa yang kau katakan” – Kageyama Tobio.
11. “Memangnya kalian sudah hebat sampai berani untuk mengejek?” – Kageyama Tobio.
12. “Jangan cuma bisa numpang nama ke sekolah.” – Kageyama Tobio.
13. “Kondisimu saja belum siap, jadi jangan omong besar.” – Kageyama Tobio.
14. “Tidak menyerah penerapannya tidak semudah itu.” – Kageyama Tobio.
15. “Semuanya pasti ku menangkan.” – Kageyama Tobio.
16. “Jika kamu ingin menjadi yang terakhir maka jadilah kuat.” – Kageyama Tobio.
Hinata Shoyo
1. “Aku bermain dengan sepenuh tenaga, tetapi, jangan sampai katakan padaku kalau semua yang kulakukan adalah sia-sia.” – Hinata Shoyo.
2. “Apakah kamu perlu alasan agar tak rasakan kalah?” – Hinata Shoyo.
3. “Memang tak mudah mengalahkan dia dalam sebuah pertandingan. Oleh sebab itu, aku tak ingin kalah lagi!” – Hinata Shoyo.
4. “Memang benar aku tak terlalu tinggi. Tapi, aku bisa melompat!” – Hinata Shoyo.
5. “Aku akan bertarung menggunakan tubuh ini, menang dan menang, sampai berada di lapangan selama yang ku bisa.” – Hinata Shoyo
6. “Tidak peduli sebesar apapun mereka, pukulanku pasti dapat melewati mereka!” – Hinata Shoyo.
7. “Aku tidak akan peduli jika aku cocok untuk itu atau tidak. Yang penting menang!” – Hinata Shoyo.
8. “Tidak peduli sesulit apapun, kita cuma perlu meraih bolanya.”- Hinata Shoyo.
9. “Bukan masalah yang kuat atau lemah. Jika kita kalah, maka akan tersingkir dari lapangan.”
10. “Tidak peduli mereka kuat atau tidak. Kuncinya yakni seberapa besar tekad untuk menang. Jika kita kalah, itu adalah kesempatan untuk berjuang lebih keras.”- Hinata Shoyo.
11. “Tapi sekarang kita masih bisa bertarung. Bahkan jika mereka membaca atau mengejar kita.” – Hinata Shoyo.
12. ”Pemandangan dari atas merupakan pemandangan yang tidak akan pernah bisa saya lihat sendiri.” – Hinata Shoyo.
13. “Masa depan ialah milik mereka yang percaya pada keindahan impian mereka.” – Hinata Shoyo.
14. “Kami belum tentu kalah, selama kami tidak menyerah.” – Hinata Shoyo.
15. “Untuk menjadi yang terkuat, hal terbaik ialah melawan mereka yang kuat!” – Hinata Shoyo.
16. “Apa kau membutuhkan alasan untuk tidak ingin kalah?” – Hinata Shoyo.
17. “Tak ada gunanya mencoba menyemangati orang yang tak niat dengan apa yang dilakukannya.” – Hinata Shoyo.
18. “Jika kamu seorang raja lapangan, aku hanya perlu mengalahkanmu dan jadi orang yang terakhir berada di lapangan.” – Hinata Shoyo.
19. “Ini menyakitkan, aku ingin berhenti. Namun saat mau benar-benar berhenti, aku rasa aku sedang naik level.” – Hinata Shoyo.
20. “Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada mimpi indahnya.” – Hinata Shoyo.
21. “Kita masih bisa bertarung!” – Hinata Shoyo.
Nishinoya
1. “Aku akan melambungkan bolanya di udara, ini bukan tempatmu untuk menyerah.” – Nishinoya Yuu
2. “Hidup itu membosankan jika kamu tidak menantang dirimu sendiri.” – Nishinoya Yuu
3. “Merasa lebih tinggi bukan suatu hal yang besar.” – Nishinoya Yuu
4. “Pengecut akan tetap menjadi pengecut.” – Nishinoya Yuu
5. “Kau tidak akan tau hasilnya, sebelum kau mencobanya.” – Nishinoya Yuu
6. “Aku seorang libero, aku akan melindungi punggungmu dengan hidupku jika harus.” – Nishinoya Yuu
7. “Jika itu jatuh, jatuhlah kedepan.” – Nishinoya Yuu
8. “Bukan masalah tentang spesies terkuat, bukan juga tentang kecerdasan untuk bertahan hidup, melainkan yang paling mudah beradaptasi terhadap perubahan.” – Nishinoya Yuu
9. “Jangan pernah menyerah dengan pukulan yang aku terima dengan kerja keras!.” – Nishinoya Yuu
10. “Tidak peduli seberapa banyak pukulanmu yang tidak memberikan angka, tapi menerima kekalahan begitu saja itu egois. Itu sesuatu yang tidak bisa kumaafkan.” – Nishinoya Yuu
11. “Peranku adalah menghubungakan semua orang. Aku tidak bisa bertarung di langit, itu tugasnya para spiker. Tapi aku akan tanpa gagal memberikan bola kepada mereka pada titik setinggi mungkin.” – Nishinoya Yuu
12. “Kali ini aku akan menerima pukulan itu, jadi tolong, lakukan sekali lagi, Ace!.” – Nishinoya Yuu
13. “Tebal tanganku hanya sekitar 2 cm, mungkin tanganku jauh lebih kecil dibandingkan dengan anak laki-laki seumuranku, Tapi jarak 2 cm antara bola dengan lantai adalah garis hidup Ace.” – Nishinoya Yuu
14. “Siapa peduli apa kata orang? Jika spiker berhasil mencetak angka karena umpanmu, itu berarti posisimu itu penting!.” – Nishinoya Yuu
15. “Aku satu-satunya yang bisa melawannya dengan pijakan yang sama.” – Nishinoya Yuu
16. “Receiver yang benar-benar terampil, adalah yang tidak benar-benar menonjol.” – Nishinoya Yuu
17. “Aku mohon kepada kalian untuk memenangan pertempuran di udara, bahkan jika itu terasa seperti kakimu akan meledak.” – Nishinoya Yuu
18. “Apa yang dipikirkan orang lain tidak ada hubungannya denganmu, ini tentang apakah kamu masih ingin memukul bolanya.” – Nishinoya Yuu
Sawamura Daichi
1. “Jika kamu tidak melakukannya dengan niat untuk menang, kamu tidak akan pernah bisa mengalahkan mereka.” – Sawamura Daichi
2. “Kita tidak akan pernah menang jika kami tidak yakin kita bisa.” – Sawamura Daichi
3. “Bahkan jika kita tidak yakin bahwa kita akan menang, bahkan jika orang lain mengatakan pada kita bahwa kita tidak memiliki kesempatan, kita tidak boleh mengatakan pada diri kita sendiri tentang itu!.” – Sawamura Daichi
4. “‘Siswa tahun ketida yang malang digantikan oleh tahun pertama yang jenius’, aku yakin begitulah sebagian orang akan melihat Suga. Tapi Suga adalah setter Karasuno yang lain!.” – Sawamura Daichi
5. “Aku tentu saja ingin terus bermain! Aku ingin terus bermain voli dengan kalian!.” – Sawamura Daichi
6. “Ini adalah panggung yang pernah dikunjungi Karasuno dimasa lalu!.” – Sawamura Daichi
7. “Kita akan pergi kesana sekali lagi!.” – Sawamura Daichi
8. “Akan sulit tanpamu, hal itu tidak dapat dibantah. hinata, kami membutuhkanmu, jadi makan dan istirahatlah.” – Sawamura Daichi
9. “Aku tidak tahu motivasi kalian berada di karasuno ini. Tapi aku yakin kalian datang kesini dengan kemenangan di kepala kalian.” – Sawamura Daichi
10. “Jangan berfikir kau bisa mengalahkanku dengan mudah.” – Sawamura Daichi
11. “Mempercayai orang lain seratus persen itu bukanlah hal yang mudah dilakukan. Terlebih lagi mempercayai tanpa pandang kawan atau lawan.” – Sawamura Daichi
12. “Meskipun musuhmu mustahil dikalahkan dan sangat tangguh, jika tidak percaya bahwa kau mampu, kau tidak akan menang.” – Sawamura Daichi
13. “Kami pada dasarnya berkembang pada titik ini, dan kami tidak tahu batas-batas potensi kami. Bahkan jika kami merasakan batasan-batasan itu, kami akan tetap membidik lebih tinggi.” – Sawamura Daichi
14. “Bahkan jika orang lain mengatakan kepada kami bahwa kami tak memiliki peluang, maka kami tak boleh mengatakan itu pada diri kami sendiri.” – Sawamura Daichi
15. “Pada dasarnya, saat ini kita sedang berkembang dan kita tak tahu batas potensi di dalam diri kita. Meskipun kita sudah tahu batasannya, kita masih harus mengincar yang lebih tinggi.” – Sawamura Daichi
16. “Kita pasti akan memenangkan putaran pertama!.” – Sawamura Daichi
17. “Aku tidak bisa memberikan kalian permainan yang mewah, tapi aku bisa memberikan kalian dasar yang kuat.” – Sawamura Daichi
18. “Dia anak nakal yang energik, monster atletis. Dia sama sekali tidak terkenal, dan terkadang dia memberi kekuatan yang sama sekali tidak bisa dipercaya.” – Sawamura Daichi
19. “Kamu harus tahu lebih baik daripada siapapun bahwa kamu akan gagal saat kamu kehilangan ketenangan.” – Sawamura Daichi
Oikawa Tooru
1. “Jika kita lengah, kita akan ditelan. Jadi ayo kita habis-habisan sejak awal.” – Oikawa Tooru
2. “Iwa-chan, apakah kamu ibuku?.” – Oikawa Tooru
3. “Bakat adalah sesuatu yang kau tumbuhkan. Insting adalah sesuatu yang kamu poles!.” – Oikawa Tooru
4. “Seorang jenius akan terus melangkah, dan menemukan tempat yang bagus untuk bakatnya.” – Oikawa Tooru
5. “Jika kamu ingin memukulnya, pukul sampai rusak!.” – Oikawa Tooru
6. “Saat burung gagak berkumpul, mereka bahkan mungkin dapat membunuh elang putih yang besar.” – Oikawa Tooru
7. “Hari ini mungkin kesempatanmu untuk mengembangkan bakatmu, mungkin besok, lusa atau tahun depan. Mungin bahkan ketika kamu berusia 30 tahun. Aku tidak yakin apakah fisik ada hubungannya dengan bakat, tetapi jika kamu berpikir itu tidak akan pernah berkembang, mungkin tidak akan pernah.” – Oikawa Tooru
8. “Senang melihatmu, kamu masih melakukan hal Raja?.” – Oikawa Tooru
9. “Bahkan jika aku tidak cocok dengan bakatnya, aku memiliki keyakinan bahwa aku dapat memberikan lemparan terbaik untuk semua orang. Itu sebabnya aku tidak akan kalah sebagai setter!.” – Oikawa Tooru
10. “Semua spiker itu berbeda, ketika kamu mampu mengeluarkan 100% kekuatan dari mereka. Maka kamu akan menjadi seorang setter sejati!.” – Oikawa Tooru
11. “Begitu kita masuk ke SMA, saat itulah kita akan menunjukkan Shiratorizawa siapa bosnya!.” – Oikawa Tooru
12. “Aku tidak tahu kemana tujuanmu setelah ini, tapi aku akan menghancurkanmu, jadi sebaiknya bersiaplah.” – Oikawa Tooru
13. “Tobio, aku mungkin benar-benar kalah denganmu. Mempertimbangkan seberapa cepat kamu berevolusi, tetapi itu tidak akan terjadi hari ini!.” – Oikawa Tooru
14. “Semua praktek, pengalaman, dan strategi kita dihancurkan dengan paksa. Aku kira jalan menuju kemenangan sebenarnya tidak masalah. Orang yang membiarkan bola jatuh di lapangan kalah. Itulah segalanya.” – Oikawa Tooru
15. “Hanya karena receiver super itu mencolok, bukan berarti itu bagus. Jika sebuah bola yang selalu naik untuk mereka tiba-tiba tidak naik lagi, itu perlahan tapi pasti akan sampai ke mereka. Aku pikir mereka sekarang merasakan hal itu.” – Oikawa Tooru
16. “Harga diri yang tidak berharga ya? itu benar. Dengarkan aku Ushijima, aku tidak pernah mengira keputusanku salah, dan bola voliku belum berakhir sama sekali!.” – Oikawa Tooru
17. “Jangan pernah lupakan harga diriku yang tidak berharga!.” – Oikawa Tooru
18. “Iwa-chan jika kamu berpikir terlalu keras ketika kamu tidak punya otak, kamu akan melukai kepalamu.” – Oikawa Tooru
19. “Siapa yang bisa menyamai toss Tobio? Tapi dia tidak lebih baik dariku dalam hal servis, blok, dan spike.” – Oikawa Tooru
20. “Karena itulah kita harus mematahkan receiver mereka. Karena betapa hebat lemparannya, jika bola tak sampai ke setter, itu semua akan sia-sia!.” – Oikawa Tooru
21. “Hanya memiliki satu pemain bagus tidak berarti kamu akan menang!.” – Oikawa Tooru
22. “Terimakasih untuk tiga tahun ini!.” – Oikawa Tooru
23. “Senyumanku selalu terang dan murni.” – Oikawa Tooru
24. “Aku adalah orang yang akan menjatuhkan Ushiwaka dari singgasananya.” – Oikawa Tooru
25. “Aku tidak punya waktu untuk duduk-duduk sambil mengasihani diri sendiri.” – Oikawa Tooru
26. “Dia pasti semacam monster, tapi pasti sulit untuk tetap berada di sekitar monster itu.” – Oikawa Tooru
27. “Jika kamu memperhatikanku, kau akan ditusuk dari arah yang tidak diduga.” – Oikawa Tooru
28. “Juniorku, belum pintar dan bahkan belum mendekati levelku. Tapi sekarang dia tidak sendirian, dia kuat.” – Oikawa Tooru
29. “Siapa yang akan melahap sang Raja dan kuda hitam? siapa yang akan melawan mereka dan pergi ke Kejuaraan Nasional? Kita akan!.” – Oikawa Tooru
30. “Tidak peduli siapa yang menang, aku akan marah. Jadi kuharap mereka berdua kalah.” – Oikawa Tooru
31. “Sialan kau Ushiwaka, tidak bisakah kau membuat ekspresi yang lebih frustasi di wajahmu itu?.” – Oikawa Tooru
32. “Kamu tidak boleh cemburu Iwa-chan, itu memalukan.” – Oikawa Tooru
33. “Aku ingin menghancurkan adik kelasku tersayang, setter-on-setter dalam pertandingan resmi.” – Oikawa Tooru
34. “Aku mempercayaimu sepenuhnya, Iwa-chan.” – Oikawa Tooru
Bokuto Kotaro
1. “Ini masalah apakah ‘momen itu’ ada untukmu atau tidak. Jika kamu mengalami momen itu, kamu akan benar-benar terpikat dengan Voli.” – Bokuto Kotaro
2. Menghancurkan mereka yang ada di depanmu dan perasaan luar biasa karena mengeluarkan 120% kekuatanmu, itu adalah segalanya!.” – Bokuto Kotaro
3. “Spike bukan hanya tentang memukul bola ke lantai. Jika kamu tetap tenang, kamu akan dapat melihat tindakan apa yang harus kamu ambil.” – Bokuto Kotaro
4. “Jangan memujiku hanya untuk membuatku tersingkir.” – Bokuto Kotaro
5. “Kamu tahu mata empat, kamu hebat dalam reading block. Tapi blockmu cukup lemah. Lenganmu sangat lemah hingga aku takut aku akan mematahkannya.” – Bokuto Kotaro
6. “Kamu harus menghentikan bola seperti itu adalah segalanya!.” – Bokuto Kotaro
7. “Ketika kamu melakukan feint spike, ada rasa kepuasan yang berbeda dari biasanya. Kamu tahu bagaimana musuh akan menyelamatkan bola yang berada di bawah? kamu biasanya sejajar dengan mereka atau diataasnya. Tapi saat mereka mencoba meraih bola, meleset, lalu melihat ke atas. Itu adalah perasaan terbaik.” – Bokuto Kotaro
8. “Hei Tsuki, lebih baik kau pastikan mengalahkan Ushiwaka. Karena aku telah mengalahkanmu dengan telak, jadi jika kau menang melawan Ushiwaka, itu berati aku mengalahkan Ushiwaka dengan telak. Lalu aku menjadi yang terhebat! Hey Hey Hey!.” – Bokuto Kotaro
9. “Cara terbaik untuk menggambarkan serangan ini adalah sesuatu yang lahir dari menunggu keseimbangan keheningan dan gerakan.” – Bokuto Kotaro
10. “Jika pernah ada jaring diantara kita, aku tidak akan menunjukan belas kasihan!.” – Bokuto Kotaro
11. “Tiga tahun terakhir aku telah menjadi andalan tim, terimakasih kalian semua. Tapi dalam beberapa hari aku harus mengucapkan selamat tinggal pada kalian semua.” – Bokuto Kotaro
12. “Sampai sekarang aku telah menjadi ‘Kartu As’ yang dimanjakan oleh anggota tim lainnya, tapi dalam beberapa hari kita semua akan mengucapkan selamat tinggal dan berpisah. Jadi sudah saatnya aku hanya menjadi mantan Ace.” – Bokuto Kotaro
13. “Pernahkah kalian memikirkan akan baik-baik saja jika kita kalah dalam pertandingan?.” – Bokuto Kotaro
14. “Pikirkan tentang apa yang menyenangkan, bukan apa yang mudah.” – Bokuto Kotaro
15. “Bukan ‘tidak mungkin’, itu hanya ‘sulit’.” – Bokuto Kotaro
16. “Hinata mungkin kecil, tapi kehadirannya sangat besar!.” – Bokuto Kotaro
17. “Aku akan memberimu serangan spesial baru.” – Bokuto Kotaro
18. “Aku benar-benar yang terkuat Hey Hey Hey!.” – Bokuto Kotaro
19. “Aku merasa seseorang sedang memujiku.” – Bokuto Kotaro
20. “Sepertinya aku tidak bisa melakukan cross spike lagi, maksudku ini seperti aku sudah melakukan cross spike tetapi akhirnya berubah menjadi lurus.” – Bokuto Kotaro
21. “Hari ini aku hanya merasa sangat nyaman dengan pukulan lurusku, jadi aku tidak melakukan apapun selain pukulan lurus dan sekarang sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa kuhentikan.” – Bokuto Kotaro
22. “Apa yang akan terjadi di masa depan dan apakah kamu bisa atau tidak memenangkan pertandingan berikutnya, sesekali itu tidak ada yang penting.” – Bokuto Kotaro
23. “Akhirnya Kuro-kun sang penguasa provokasi gagal.” – Bokuto Kotaro
24. “Akashi, jangan lempar bolanya padaku lagi!.” – Bokuto Kotaro
25. “Akashi, belajarlah cara membaca situasi!.” – Bokuto Kotaro
26. “Baiklah, apakah kau melihat itu? apakah kau melihat pukulan silangku Akashi?.” – Bokuto Kotaro
27. “Akashi, dukunglah aku sesekali!.” – Bokuto Kotaro
28. “Receive Yakkun benar-benar membuatku merinding!.” – Bokuto Kotaro
29. “Ada apa Kuro? Sedikit tenang hari ini?.” – Bokuto Kotaro
30. “Oya-oya??.” – Bokuto Kotaro
31. “Hey Hey Hey.” – Bokuto Kotaro
Kuroo Tetsuro
1. “Kita seperti darah di pembuluh darah, kita harus mengalir tanpa henti. Agar oksigen tetap bergerak dan pikiranmu tetap bekerja!.” – Kuroo Tetsuro
2. “Bukankah lebih menyenangkan menghadapi musuh yang sepertinya tidak bisa kau kalahkan?.” – Kuroo Tetsuro
3. “Bukankah lebih baik menyerang sebelum diserang? mereka mengatakan menyerang adalah pertahanan terbaik kan?.” – Kuroo Tetsuro
4. “Ingat kita adalah darah, jangan pernah berhenti mengalir dan teruslah bergerak. Terus bawa oksigen agar otak kita bisa bekerja sebaik mungkin!.” – Kuroo Tetsuro
5. “Read block adalah blok yang terdiri dari pengamatan dan ketekunan, tetapi itu juga block yang membawamu tertawa terakhir!.” – Kuroo Tetsuro
6. “Jangan berhenti, tahun pertama dan kedua saat ini tahu betapa hebatnya dirimu. Tim ini jelas lebih kuat karena dirimu!.” – Kuroo Tetsuro
7. “Saat kamu menonton salah satu pertandingan Hinata, wajahmu terlihat seperti saat kau memainkan game yang baru dibeli tahu?.” – Kuroo Tetsuro
8. “Jika si pendek menjadi rekan latihan kalian sebagai lawan, itu akan membuatmu termotivasi juga kan?.” – Kuroo Tetsuro
9. “Aku selalu menjadi orang yang baik.” – Kuroo Tetsuro
10. “Udang payah yang kalian bicarakan adalah tulang punggung Nekoma, dia otak dan hati kami.” – Kuroo Tetsuro
11. “Kau dan Liev seperti minyak dan air, kalian tidak bisa tercampur dengan baik.” – Kuroo Tetsuro
12. “Serangan dengan jeda waktu! Itu adalah teknik serangan yang belum bisa kita gunakan, tapi jika kita banyak berlatih mulai sekarang aku yakin itu akan menjadi salah satu gerakan spesial kita yang paling luar biasa!.” – Kuroo Tetsuro
13. “Aku ingin membuat pertempuran di tempat sampah menjadi kenyataan. Itulah yang diinginkan pelatih kami lebih dari segalanya!.” – Kuroo Tetsuro
14. “Tapi siapa yang tahu berapa lama lagi pelatih kami akan terus melatih? Jadi karena itu, kami membutuhkan kalian untuk terus menang, juga. Yah, itu latihan untukku juga, jadi jangan memusingkan hal-hal kecil.” – Kuroo Tetsuro
15. “Hanya karena Ace mereka berada di tiga besar, bukan berarti tim mereka juga!.” – Kuroo Tetsuro
16. “Kamu bermain melawan mereka tapi kamu masih tidak mengerti ya? Kamu bermain di telapak tangan mereka.” – Kuroo Tetsuro
17. “Mereka mungkin memberi kesan seperti kucing, tapi jelas ada ular di bawah sana. Merekalah kontradiksi berjalan.” – Kuroo Tetsuro
18. “Cara paling keren adalah cara terbaik.” – Kuroo Tetsuro
19. “Bicaralah seperti itu dan si kecil itu akan memonopoli semua kemenangan.” – Kuroo Tetsuro
20. “Kamu juga akan cenderung melupakan sekelilingmu saat kamu bersemangat.” – Kuroo Tetsuro
21. “Aku tidak percaya kamu tidak bosan memainkan benda itu setiap hari. Jika kamu punya banyak waktu luang, ayo berlatih bola voli!.” – Kuroo Tetsuro
22. “Tidak selalu bagus untuk menjadi pusat pertatian kau tahu? Aku baru saja akan meredam semangatmu, jadi tunggu saja!.” – Kuroo Tetsuro
23. “Harus kukatakan, sisi jujur dan bodoh semacam ini dari dirimu sangat menawan.” – Kuroo Tetsuro
24. “Memang benar jika kamu bisa memblokir dan hal-hal seperti, baaam, rasanya sangat hebat dan semuanya terkadang bisa terlihat seperti pahlawan.” – Kuroo Tetsuro
25. “Sebuah tim adalah hal yang rumit, kamu harus menyatukan semuanya sehingga bertindak sebagai satu unit yang kohesif.” – Kuroo Tetsuro
26. “Aku tidak bisa menghitung berapa kali kita mempersulit hidupmu Yakkun. Sebagai penebusan dosa, tidak apa-apa bagimu untuk menonton kemenangan tim kita sesekali, bukan begitu?.” – Kuroo Tetsuro
27. “Mereka tidak terdengar seperti anak SMA. Tapi sebaliknya, mungkin kamu harus sedikit gila, seperti anak SMA.” – Kuroo Tetsuro
28. “Inuoka lebih tinggi 20cm darimu, tapi kau bermain imbang. Itu luar biasa, udang.” – Kuroo Tetsuro
29. “Aku tidak menyangka si kecil Karasuno memang aneh dan merupakan ancaman, tapi dari segi teknik dan pengalaman dia seperti bayi burung.” – Kuroo Tetsuro
30. “Aku tidak akan pernah menyangka pria berkacamata yang lebih tinggi dan pintar berpikir bahwa si kecil tidak setara dengannya, tapi berada di atas levelnya!.” – Kuroo Tetsuro
31. “Apakah semua luka emosionalmu sembuh setelah dicampakan oleh Shika-chan, maksudku harus melalui cobaan berat sebelum pertandingan. Ini adalah waktu yang buruk.” – Kuroo Tetsuro
32. “Apapun yang terjadi, kita tidak boleh membiarkan Bokuto menemukan alurnya!.” – Kuroo Tetsuro
33. “Kita tidak boleh kalah disini!.” – Kuroo Tetsuro
34. “Mereka selalu mencoba sesuatu yang baru ya?.” – Kuroo Tetsuro
35. “Ayo kita tutup mulut burung hantu itu!.” – Kuroo Tetsuro
36. “Orang ini adalah tipe yang licik.” – Kuroo Tetsuro
37. “Sampai jumpa di scrub final!.” – Kuroo Tetsuro
38. “Oho ho ho? Oya oya oya?.” – Kuroo Tetsuro
Kenma Kozumane
1. “Aku tidak begitu cocok dengan orang lain dan aku tidak ingin berinteraksi dengan mereka. Namun aku sangat penasaran tentang apa yang orang lain pikirkan tentangku.” – Kenma Kozumane
2. “Bahkan jika sebuah game pada awalnya tampak tidak jelas, setelah memainkannya berulang kali, kamu pasti bisa menaklukkannya.” – Kenma Kozumane
3. “Saat kamu bertanya tentang tim kita, aku bilang aku pikir kita bagus. Tapi itu bukan karena aku ikut, itu karena kita bersama.” – Kenma Kozumane
4. “Aku sudah memikirkan itu akhir-akhir ini. Kamu menyenangkan untuk dilawan, jadi aku ingin menghadapi kamu dalam pertandingan nyata. Pertandingan di mana kalah berarti game over.” – Kenma Kozumane
5. “Aku sakit, aku lelah, tapi aku tidak ingin semua ini berakhir.” – Kenma Kozumane
6. “Kamu tahu, tidak peduli siapa yang menang dan kalah diantara kita, tidak akan ada yang mati dan tidak ada yang hidup kembali juga. Kejahatan tidak akan berkembang di seluruh negeri, dunia tidak akan hancur. Ini tidak seperti kita memiliki petualangan besar melintasi dunia fantasi yang luas, kita hanya berlari berputar dalam persegi panjang dengan ukuran 18×9 meter. Berusaha mati-matian untuk membuat bola menghantam lantai di satu tempat dan tidak menyentuh lantai di tempat lain. Dan itu hal yang paling menyenangkan yang pernah aku alami di hidupku.” – Kenma Kozumane
7. “Sarafku selalu gelisah, karena aku tidak ingin diperhatikan.” – Kenma Kozumane
8. “Tidak mudah untuk menyelaraskan diri dengan orang-orang yang berantakan sepertimu. Lagipula aku bukan setter Karasuno.” – Kenma Kozumane
9. “Tidak bisa mengalahkan sesuatu juga sangat membosankan.” – Kenma Kozumane
10. “Aku merasa cemas jika sudut pengelihatanku terlalu luas, jadi aku tidak bisa memotong rambutku.” – Kenma Kozumane
11. “Bahkan setter tahun pertama yang jenius itu ragu-ragu sesaat, tapi Shoyo masih bisa melihatnya. Hal semacam itu akan membuatku lelah.” – Kenma Kozumane
12. “Sejak aku masih kecil, aku benar-benar tidak dapat berteman dengan keinginanku sendiri.” – Kenma Kozumane
13. “Ini bukan karena aku, tapi karena semua orang.” – Kenma Kozumane
14. “Jika kita membiarkan dia bergerak dengan bebas, kita tidak akan bisa menangkapnya, jadi kita harus bisa mempersempit jangkauan pergerakannya. Setelah itu tinggal menagkapnya.” – Kenma Kozumane
15. “Seorang “senior” hanyalah seseorang yang lahir 1-2 tahun sebelumnya, jadi mengapa mereka bersikap sombong tentang hal itu.” – Kenma Kozumane
16. “Aku sudah berpikir akhir-akhir ini, kamu sedang menghibur Shoyo, jadi aku ingin bermain game denganmu yang bukan game latihan. Game yang benar-benar “game over” jika kamu kalah.” – Kenma Kozumane
17. “Kamu selalu panik dengan hal kecil dan marah, setidaknya perhatian bolanya dan jangan jatuhkan sikumu. Prioritaskan ketinggian lompatan daripada kecepatan.” – Kenma Kozumane
18. “Seandainya kamu belum menyadari, ini adalah hal yang kuberitahu berulang kali. Ini seperti rekor buruk, kau masih jauh dari level Shoyo.” – Kenma Kozumane
19. “Aku agak menantikan pertandingan dengan Karasuno.” – Kenma Kozumane
20 .”Aku iri dia bisa merasa seperti di rumah kemanapun dia pergi, seperti dia yang memiliki tempat itu.” – Kenma Kozumane
21. “Orang ini cerdas, dia mengamati dan berpikir dengan hati-hati, kebalikan dari Shoyo.” – Kenma Kozumane
22. “Bokuto biasanya sangat suka melakukan cross spike, tapi hari ini sepertinya dia benar-benar berada di zona stright spike ya?.” – Kenma Kozumane
23. “SD, SMP, dan SMA. Sepanjang waktu, Kuro dan aku selalu bersama.” – Kenma Kozumane
24. “Sejak aku masih kecil, satu-satunya teman bermainku adalah Kuro, yang seumuran dan tinggal di dekatnya.” – Kenma Kozumane
25. “Kami hanya memiliki cukup orang untuk sebuah permainan, tapi itu agak menyenangkan.” – Kenma Kozumane
26. “Tora bilang aku menonjol jadi aku mengubahnya.” – Kenma Kozumane
27. “Aku tidak bersemangat.” – Kenma Kozumane
28. “Saya buruk dengan hewan di tempat pertama.” – Kenma Kozumane
Sugawara Koshi
1. “Daichi, kamu tidak sekeras biasanya. Kapten tidak boleh kehilangan ketenangannya!.” – Sugawara Koshi
2. “Jika hanya aku yang melawan Aoba Johsai, aku tidak punya peluang. Tetapi rekan satu tim ku sangat kuat.” – Sugawara Koshi
3. “Tapi sekarang aku di lapangan, musuh kita adalah raksasa dan pukulan mereka diarahkan padaku. Sejujurnya itu membuatku takut, sebelumnya aku membiarkan itu mempengaruhi diriku. Tapi sekarang kalian mendukungku, aku merasa sangat percaya diri.” – Sugawara Koshi
4. “Poin yang kita dapatkan saat aku di lapangan dan poin yang kita dapatkan saat kau di lapangan semuanya dilakukan bersama, itu poin untuk Karasuno.” – Sugawara Koshi
5. “Aku akan berjuang sebaik mungkin dan kamu juga. Begitulah cara kita mengalahkan Seijoh!.” – Sugawara Koshi
6. “Perlahan-lahan aku merasa dicekik, namun anehnya aku merasa tenang karena kepanikan belum mempengaruhi konsentrasiku. Itu karena tujuan kita jelas di depan kita!.” – Sugawara Koshi
7. “Aku ingin tinggal disini lebih lama, aku ingin bertahan dengan orang-orang ini, aku ingin bertarung dengan orang-orang ini lebih lama. Biarkan aku berdiri disini, aku ingin memukul bola dengan tanganku sendiri berulang kali. Lalu kita Karasuno akan memenangkan pertandingan tepat di depan mata kita.” – Sugawara Koshi
8. “Setiap pemain merasakan kebanggan yang sama tentang fakta bahwa mereka berada di lapagan, tidak peduli apakah mereka jenius atau tidak.” – Sugawara Koshi
9. “Aku tidak bermain voli demi prestasi.” – Sugawara Koshi
10. “Dalam situasi sulit dimana receiver kita kita bagus, bola terakhir dipercayakan pada Ace. Aku tahu itu, aku memahaminya, tapi untuk mengumpan ke Asahi dia tidak menunggu lagi,dan memaksanya melawan 3 blocker.” – Sugawara Koshi
11. “Ace sedang menungguku, dia menunggu umpan yang agak jauh dari net. Keahlian Asahi yang harus aku lemparkan berkali-kali padanya. Itu umpan sederhana, tapi sebisa mungkin aku akan berhati-hati.” – Sugawara Koshi
12. “Karasuno yang sekarang memiliki umpan terkuat, jika kombo Hinata dan Kageyama ada disini, aku yakin pukulan yang belum berhasil hingga saat ini pasti akan terhubung.” – Sugawara Koshi
13. “Aku tidak suka melakukan tipping, itu menakutkan, sama halnya dengan spiking.” – Sugawara Koshi
14 “Ketika kamu melakukan sesuatu di luar peranmu, kamu takut gagal dan tidak ingin mencoba lagi. Tetapi bagaimana kamu akan menang jika tidak terus bergerak maju?.” – Sugawara Koshi
15. “Kami mengandalkanmu Hinata! Pastikan kamu mendapatkan poin kembali setiap kali kamu memukul!.” – Sugawara Koshi
16. “Orang yang benci kekalahan bisa jadi menakutkan, itu tidak baik untuk hatiku.” – Sugawara Koshi
17. “Kita berhasi, kita membalaskan dendam. Tapi sekali lagi, aku berharap lemparanku bisa berperan dalam kemenangan.” – Sugawara Koshi
18. “Senang melihat aura intimidasi mereka yang luar biasa sekuat sebelumnya.” – Sugawara Koshi
19. “Satu hal yang pasti, Kageyama sekarang adalah orang yang mengerti dan terbuka unutk “kemungkinan bahwa aku salah”. Sesuatu yang terpaksa dia sadari setelah mendapat umpan balik dari rekan tim SMPnya.” – Sugawara Koshi
20. “Menerima lemparan dari setter adalah hal yang normal bagi kita, tapi bagi Hinata itu sesuatu yang istimewa.” – Sugawara Koshi
21. “Bagi kami tahun ketiga tidak ada tahun depan. Kami ingin menang sebanyak mungkin, kami ingin tiket untuk terus maju ke pemberhentian berikutnya. Jika kita bisa mencapainya dengan Kageyama daripada aku, maka aku pikir kamu harus memilih dia tanpa ragu-ragu.” – Sugawara Koshi
22. “Aku telah bermain bersama Daichi dan Asahi sejak kami di tahun pertama. Aku ingin berdiri bersama mereka di lapangan untuk permainan sebanyak mungkin.” – Sugawara Koshi
23. “Karasuno bukanlah pembangkit tenaga listrik, tapi kami juga tidak terlalu lemah. Hingga saat ini meskpun ada orang-orang berbakat, kita tidak dapat menggabungkan kekuatan mereka dengan baik. Tapi kita akan mengumpulkan semua orang lagi dengan tambahan anak tahun pertama!.” – Sugawara Koshi
24. “Senjataku menjadi “kokoh dan mantap”. Tetapi bahkan aku dapat belajar dan mencoba sesuatu yang lain.” – Sugawara Koshi
25. “Agak membuatku frustasi tapi wajah Hinata saat dia memukul lemparanku tidak sama dengan saat dia memukul lemparan Kageyama.” – Sugawara Koshi
26. “Aku pikir kamu tahu ini, tapi semua junior kita tahun ini benar-benar kuat.” – Sugawara Koshi
27. “Biar aku umpan bola padamu sekali lagi, Asahi!.” – Sugawara Koshi
Tanaka Ryuunosuke
1. “Dalam bola voli semua orang timmu disisi jaring bukanlah musuhmu!.” – Tanaka Ryuunosuke
2. “Maafkan aku aku tidak meminta lembaran barusan. Aku takut sedetik tadi sialan!.” – Tanaka Ryuunosuke
3. “Tidak ada gunanya seseorang yang tidak berharga sepertiku membawa kekecewaan pada semua orang karena kesalahan diri sendiri.” – Tanaka Ryuunosuke
4. “Singkirkan sekarang juga refleksi diri dan penyesalan itu jika ada. Pegang erat-erat perasaan itu baik-baik agar kau tidak melupakannya, lalu pergi kesana dan lakukan lagi lain kali!.” – Tanaka Ryuunosuke
5. “Itu adalah pekerjaan senpai untuk selalu ada dan membantu juniornya yang berharga!.” – Tanaka Ryuunosuke
6. “Siapapun yang menertawakanku sekarang, kamu akan menyesal jadi jangan lupa bahwa kamu telah menertawakanku.” – Tanaka Ryuunosuke
7. “Apa artinya “punya harapan”? jadi sampai sekarang aku tidak punya apa-apa? dan sekarang kau memberitahuku ada secercah, yang berarti keberadaanku belum dimulai sampai sekarang kan?.” – Tanaka Ryuunosuke
8. “Kamu tinggi dan mengagumkan seperti itu, jadi berjalanlah dengan dagu yang terangkat.” – Tanaka Ryuunosuke
9. “Teruskan sampai kamu bisa melakukannya!.” – Tanaka Ryuunosuke
10. “Kanoka menjadi sangat handal, orang yang tertinggal adalah aku. Aku tidak akan kalah!.” – Tanaka Ryuunosuke
11. “Apa yang telah saya lakukan hari ini? Apa yang telah saya capai?.” – Tanaka Ryuunosuke
12. “Dia tidak hanya mengatakan itu hanya untuk menghiburku, aku akan memenuhi tekanan yang kamu berikan padaku!.” – Tanaka Ryuunosuke
13. “Selama aku terus mencobanya hingga bisa, aku akan benar-benar bisa melakukannya!.” – Tanaka Ryuunosuke
14. “Aku bukan nomor satu dalam hal apapun saat ini, tapi itu tidak cukup sebagai alasan untuk berhenti!.” – Tanaka Ryuunosuke
15. “Yang menakutkan bukanlah kalah dalam pertandingan, tapi takut akan pertandingan!.” – Tanaka Ryuunosuke
16. “Beberapa kali aku bisa melihat block lawan dalam gerakan lambat ketika di udara, itu seperti cahaya yang lewat.” – Tanaka Ryuunosuke
17. “Bagaimaa Tsukishima apa kau menyukainya? Apa kamu tidak akan menghancurkan aku dan Hinata?.” – Tanaka Ryuunosuke
18. “Baiklah! Asahi-san bukan satu-satunya yang bisa mencetak gol dalam keadaan darurat!.” – Tanaka Ryuunosuke
19. “Kau ingin cari masalah, anak kota?.” – Tanaka Ryuunosuke
20. “Kageyama, bawa pantatmu kesini dan berikan aku umpan padaku.” – Tanaka Ryuunosuke
Shimizu Kiyoko
1. “Sedikit demi sedikit, apa yang kau mulai akan secara alami menjadi penting bagimu. Yang kau butuhkan pada awalnya adalah sedikit rasa ingin tahu.” – Shimizu Kiyoko
2. “Lakukan dan tetap lakukan yang terbaik.” – Shimizu Kiyoko
3. “Aku pikir tim kita termasuk yang terbaik di prefektur.” – Shimizu Kiyoko
4. “Kali ini, kita akan tampil di panggung nasional!.” – Shimizu Kiyoko
5. “Aku tidak berpikir setiap orang harus menyukai sesuatu sebelum mencobanya. Aku rasa kamu tidak membutuhkan kemauan yang teguh atau motif yang luhur hanya untuk memulai.” – Shimizu Kiyoko
6. “Terkadang hal-hal yang kamu mulai dengan iseng akhirnya menjadi sangat penting bagi kamu.” – Shimizu Kiyoko
7. “Untuk memulai, aku rasa kamu hanya perlu sedikit rasa ingin tahu.” – Shimizu Kiyoko
8. “Aku mungkin tidak berdiri di lapangan, aku mungkin tidak memakai seragam. Tapi sekarang, saat ini aku berdiri bersama mereka di garis depan medan perang.” – Shimizu Kiyoko
9. “Pisang cocok untuk Tanaka.” – Shimizu Kiyoko
10. “Kamu berlatih, terus berlatih, lalu berlatih lagi. Berjam-jam yang kamu habiskan, kemajuan yang dicapai. Semua itu bisa terhenti dalam sekejap mata. Jadi bagaimana meskipun jika itu terjadi?.” – Shimizu Kiyoko
11. “Aku tidak dapat mengatakan bahwa kita akan menjadi yang dikalahkan, aku juga tidak dapat mengatakan dengan pasti bahwa kita akan berdiri sebagai pemenang. Yang dapat kita lakukan hanyalah bangkit untuk menghadapi tantangan.” – Shimizu Kiyoko
12. “Kamu tidak akan memenangkan permainan apa pun hanya karena kamu berdoa kepada dewa untuk itu.” – Shimizu Kiyoko
13. “Semua akan baik-baik saja. Bahkan jika para dewa tidak mendukungmu, kamu tidak perlu khawatir.” – Shimizu Kiyoko
14. “Aku rasa semua orang pada awalnya juga mencoba dulu sebelum menyukainya. Kurasa kamu tidak memerlukan semangat tinggi atau alasan yang kuat untuk memulai.” – Shimizu Kiyoko
Ushijima Wakatoshi
1. “Kami tidak membutuhkan setter yang tidak mengandalakan kartu asnya.” – Ushijima Wakatoshi
2. “Apapun tingkat keahlianmu, mengawasi kami tidak akan membuat kami lemah.” – Ushijima Wakatoshi
3. “Melihat bagaimana pergerakan kamu hari itu, aku berharap keterampilan block dan receivermu juga mengesankan.” – Ushijima Wakatoshi
4. “Kamu sudah tidak bisa bersaing dalam hal ketinggian. Lalu apa yang bisa kamu lakukan jika teknikmu juga buruk?.” – Ushijima Wakatoshi
5. “Aku menjadi bisa karena aku beruntung. Bahkan jika aku tidak beruntung, kurasa aku masih akan berusaha sama kerasnya.” – Ushijima Wakatoshi
6. “Pertahanan dengan celah sama sekali tidak berarti.” – Ushijima Wakatoshi
7. “Aku benci kepercayaan diri yang tidak memiliki dasar.” – Ushijima Wakatoshi
8. “Mengapa kamu punya alasan untuk panik dengan semua bakatmu?.” – Ushijima Wakatoshi
9. “Seharusnya kau bergabung dengan Shiratorizawa.” – Ushijima Wakatoshi
10. “Dia adalah atlit yang luar biasa, dia seharusnya datang ke sini.” – Ushijima Wakatoshi
11. “Oikawa memiliki bakat untuk mengeluarkan yang terbaik dari para pemain di sekitarnya, tidak peduli di tim mana dia berada. Semakin baik tim, semakin besar bakat yang bisa dia tarik dari mereka. Dan sebaliknya. Di tim tanpa bakat, dia tidak akan bisa melakukan apa pun. Itu adalah keahliannya.” – Ushijima Wakatoshi
12. “Bibit yang bagus membutuhkan tanah yang sangat bagus. Buah tidak bisa dihasilkan di tanah yang tandus.” – Ushijima Wakatoshi
13. “Bagus, aku hanya butuh satu umpan tinggi, itu saja.” – Ushijima Wakatoshi
14. “Jika kau ingin melihat kami, ikuti aku. Itupun jika kalian bisa.” – Ushijima Wakatoshi
15. “Semua orang di Aoba Johsai itu lemah, kecuali Oikawa.” – Ushijima Wakatoshi
16. “Stamina, kecepatan, akselerasi, lompatan vertikal, semangat bertarung.” – Ushijima Wakatoshi
17. “Ini adalah peringatan, jangan sampai memilih jalan yang salah lagi. Di luar sana masih ada tempat untukmu mengeluarkan potensimu yang sebenarnya.” – Ushijima Wakatoshi
18. “Berikan padakku!.” – Ushijima Wakatoshi
19. “Tidak peduli siapa kalian, dengan senang hati kami menerima tantangan kalian.” – Ushijima Wakatoshi
Azumane Asahi
1. “Untuk menghancurkan segala rintangan, itulah Ace!.” – Azumane Asahi
2. “Saya mungkin seorang Ace, tapi kalian adalah pahlawan.” – Azumane Asahi
3. “Mungkin tanpa blockmu, reli mungkin akan berakhir di sana dengan poin mereka.” – Azumane Asahi
4. “Rekan satu timku begitu hebat, mereka dapat dipercaya. Aku ingin bermain bola voli bersama mereka selama mungkin.” – Azumane Asahi
5. “‘Beban ekspektasi terberat dan mencekik yang ada di pundak seorang Ace’? Sejak kapan rekan satu timku pernah menjadi beban?.” – Azumane Asahi
6. “Ini akan membuat perbedaan besar jika kita tahu yang mana yang dia tuju.” – Azumane Asahi
7. “Meskipun aku tahu waktu yang ku habiskan untuk berpikir ‘aku buruk sekali’ itu terbuang percuma, pikiranku selalu pergi kesana. Hampir saja, terimakasih teman-teman.” – Azumane Asahi
8. “Seperti komet, aku berangkat. Aku gagal, Kamchatka. Aku melarikan diri, Okhotsk. Aku berangkat, seperti bintang jatuh, menghamburkan perak saat turun. Aku tidak akan pernah menyerah, Kamchatka!”.” – Azumane Asahi
9. “Mereka menyerahkannya padamu dalam keadaan genting, berbangglah!.” – Azumane Asahi
10. “Aku disini berkat teman-teman satu timku yang kuat, rekan setim yang bisa diandalkan.” – Azumane Asahi
11. “Aku ingin bermain bersama mereka selama yang aku bisa, meskipun hanya satu detik lebih lama.” – Azumane Asahi
12. “Ini lawan yang kuat, aku tidak punya waktu untuk menghadapi diriku juga.” – Azumane Asahi
13. “Wajar untuk merasa takut dan merasa bersalah, aku akan memikul semua itu!.” – Azumane Asahi
14. “Hari ini aku akan berada di pihakku sendiri!.” – Azumane Asahi
15. “Apa aku bisa, spike sebagai pemain andalan, bisa mengubah suasana, menyelesaikan apapun yang datang padaku, dengan dramatis, dan menghancurkan para blocker.” – Azumane Asahi
16. “Untuk saat ini, aku bisa mendapat satu poin.” – Azumane Asahi
17. “Selesaikan ayo!.” – Azumane Asahi
18. “Rekanku tidak akan pernah menjadi beban.” – Azumane Asahi
19. “Dengan dukungan dari rekan timku dan menenangkan diri, bahkan walau kekuiatanku menurun, rasanya seperti ada kekuatan merasuk di seluruh tubuhku.” – Azumane Asahi
20. “Itu tadi yang terbaik, kurasa aku belum pernah melihat ke bawah lapangan sebelumnya.” – Azumane Asahi
21. “Ayo mencetak poin.” – Azumane Asahi
22. “Yang kudengar hanyalah nafasku, berikan semuanya padaku.” – Azumane Asahi
23 “Tetap tenang. Kamu akan membuat Daichi marah.” – Azumane Asahi
Hoshiumi Kourai
1. “Maksumu kau tidak akan terkejut oleh orang cebol yang aneh ya?.” – Hoshiumi Kourai
2. “Saat bagiku untuk lepas dari mantra pengekang kakakku telah tiba.” – Hoshiumi Kourai
3. “Kakaku dan Ayahku semuanya tinggi, kenapa cuma aku yang kecil?.” – Hoshiumi Kourai
4. “Mungkin tidak ada cara pasti untuk bisa bertambah tinggi, tapi ada banyak cara supaya menjadi kuat.” – Ibu Hoshiumi Kourai
5. “Kalau kita bicara soal jadi kuat, kau adalah kandidat utamaku.” – Hoshiumi Kourai
6. “Aku sudah tahu kalau aku lemah, sejak waktu dulu sekali.” – Hoshiumi Kourai
7. “Kenapa tidak berhenti saja? bukan berarti itu akan membunuhmu, dan bukan berarti otot besar yang kau bangun itu akan hilang hanya karena kau berhenti.” – Hoshiumi Kourai
8. “Mungkin kau hanya sedang ‘kenyang’ pada voli saat ini, mengingat kau memakannya terlalu banyak.” – Hoshiumi Kourai
9. “Kita benar-benar kalah dari yang tadi, block kita bagus tapo spike Karasuno lebih baik.” – Hoshiumi Kourai
10. “Tidak ada yang lebih manis selain melakukan serve di akhir set setelah gagal memimpin poin.” – Hoshiumi Kourai
11. “Puji aku lagi!.” – Hoshiumi Kourai
12. “Bagi kami ridak ada yang namanya alur pertandingan, yang ada hanyalah deretan permainan yang bagus atau buruk, dan meneruskan atay menghentikannya adalah tugas kammi.” – Hoshiumi Kourai
13. Tidak ada yang tidak bisa dikendalikan di dalam lapangan.” – Hoshiumi Kourai
14. “Menjadi kuat adalah idealisme tim, tapi aku tidak punya keinginan untuk tersembunyi di balik harmoni tim.” – Hoshiumi Kourai
15. “Aku adalah Hoshiumi Kourai!.” – Hoshiumi Kourai
16. “Kecil adalah kerugian, tapi itu tidak membuat sesuatu mustahil.” – Hoshiumi Kourai
17. “Tinggi bukan berapa meter kau bisa melompat, itu tentang berapa centimeter di atas blocker kau bisa melompat.” – Hoshiumi Kourai
18. “Bahkan aku pun merasa pasrah tentang tinggi.” – Hoshiumi Kourai
19. “Jangan mengatakannya seperti kau memberikannya padaku! sejak awal itu memang milikku!.” – Hoshiumi Kourai
20. “Aku pikir aku akan mencapai puncak sendirian dengan mengalahkan pemain lain yang sama sepertiku. Tapi dia tidak sama, bukan hanya itu kekuatan kami juga.” – Hoshiumi Kourai
21. “Aku pikir aku harus mengalahkan semua orang di hadapanku, tapi sedikit berbeda hari ini. Hari ini aku ingin mencoba untuk mengalahkannya.” – Hoshiumi Kourai
22. “Hinata Shoyo, aku akan menunggumu!.” – Hoshiumi Kourai
23. “Naikan tanganmu, bahkan jika hanya sedetik lebih lama.” – Hoshiumi Kourai
24. “Tak ada yang mati walaupun aku melakukan kesalahan, jadi itu lebih baik dari Koutaro yang hanya tak bisa menerima pekerjaan yang paling aku sukai.” – Hoshiumi Kourai
25. “Aku tak akan bisa berdiri dimanapun besok kalau aku tidak memasukan bola ini.” – Hoshiumi Kourai
26. “Demi diriku yang tak bisa memasukan ini, aku besok tak butuh tempat dimanapununtuk berdiri!.” – Hoshiumi Kourai
27. “Beginilah caramu melakukan pertarungan di udara, 190cm dasar lemah.” – Hoshiumi Kourai
28. “Sial, aku tak bisa melihatnya karena badannya kecil!.” – Hoshiumi Kourai
29. “Set apapun itu, musuh seperti apapun itu. Tak ada yang bisa melawanku di udara!.” – Hoshiumi Kourai
30. “Aku gak menyangka dia akan sampai ke level itu, kurasa dia sedikit, sedikit lebih baik dariku di setting dan defense.” – Hoshiumi Kourai
31. “Mungkin, tapi tidak juga, karena kami akan mengalahkan dunia bersama.” – Hoshiumi Kourai
32. “Habbits become second nature.” – Hoshiumi Kourai
Hirugami Sachirou
1. “Tidak peduli secepat apapun kalian di hadapan kami, itu semua percuma.” – Hirugami Sachirou
2. “Padahal kakiku sangat cepat.” – Hirugami Sachirou
3. “Kalau itu keseimbangan yang mereka punya, kau tak bisa menyebutnya sebagai keseimbangan, tidak dengan pria yang di lapangan itu.” – Hirugami Sachirou
4. “Seberapa cepat kita bisa mempertahankannya sampai akurasi block meningkat?.” – Hirugami Sachirou
5. “Kau memang hebat dalam segala hal ya Hoshiumi, seperti biasa.” – Hirugami Sachirou
6. “Semua terhubung dalam voli, kesalahanku adalah kesalahan rekan setimku.” – Hirugami Sachirou
7. “Hanya ada satu penjelasan saat kau tidak mendapatkan hasil, dan itu tidak berusaha cukup keras, itu karena kau mengambil jalan pintas atau menyerah pada sesuatu.” – Hirugami Sachirou
8. “Hanya dengan berpikir aku bisa berhenti kapanpun membuat semuanya tiba-tiba lebih jelas. Kemudian aku berpikir mungkin ada beberapa jal lain yang bisa aku lakukan, dan tanpa sadar aku masih bermain.” – Hirugami Sachirou
9. “Saat kau kehilangan poin, keinginan itu berubah menjadi ketidaksabaran dan mulai membelenggumu, pikiran itu sama seperti rantai. Mereka yang tidak bisa bergerak hanya akan tenggelam.” – Hirugami Sachirou
10. “Memang tidak aneh kalau orang berpaling dari konfrontasi langsung dengan sebuah dorongan setelah mereka gagal melakukan apapun dengan spike. Pemikiran lemah seperti itu mudah dikenali.” – Hirugami Sachirou
11. “Membuat penerimaan dan menyelesaikan block adalah skill, mengendalikan proses pikiran juga skill. Tapi dasar dari itu semua adalah pelajaran.” – Hirugami Sachirou
12. “Tidak akan ada yang mati jika aku mengacaukannya.” – Hirugami Sachirou
13. “Kita sedang membicarakan Kageyama dan Hinata disini, tidak membesar-besarkan, tidak menjadi terlalu takut, menonton dari sudut pandang objektif.” – Hirugami Sachirou
14. “Cepat, tinggi, tangan meraih, walau aku tak bisa menghentikannya, sebuah sentuhan bisa mempersempit arahnya.” – Hirugami Sachirou
15. “Kurasa aku harus menyerahkan julukan tak tergoyahkan.” – Hirugami Sachirou
16. “Saat kau mulai menikmatinya kau terlihat mengerikan.” – Hirugami Sachirou
17. “Karena ini adalah kegiatan kesukaanku, pasti akan ada hambatan juga.” – Hirugami Sachirou
18. “Mengetahui bahwa aku bisa berhenti kapan saja aku mau, tiba-tiba aku merasa dunia terbuka untukku.” – Hirugami Sachirou
19. “Bumping serve adalah skill yang bisa dilatih, blocking adalah skill yang bisa dilatih. Bahkan cara berpikirmu adalah skill yang bisa kamu latih dan sempurnakan.” – Hirugami Sachirou
20. “Tapi yang dia (Hoshiumi) ajarkan padaku hari ini itu menjadi dasar semuanya, membuat kesalahan itu tidak akan membunuhmu.” – Hirugami Sachirou
21. “Wah! Aku selalu mengeluh tentang julukan ‘Hirugami yang Tak Tergoyahkan’ itu karena itu membuatku seolah-olah tidak bergerak sama sekali. Tapi aku tidak bisa mengeluh tentang itu sekarang kan? Kurasa aku harus melakukannya, menyerah dan menerimanya apa adanya.” – Hirugami Sachirou
22. “Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, bintang kita sedang beraksi. Tundukkan kepala dan beri jalan!.” – Hirugami Sachirou
Miya Atsumu
1. “Orang yang tidak bisa memukul toss dariku hanyalah sampah.” – Miya Atsumu
2. “Overhand berarti kamu punya sepuluh jari untuk digunakan, sepuluh lebih banyak dari dua. Lebih banyak berarti lebih baik, jadi aku melakukan overhand, karena aku seorang setter.” – Miya Atsumu
3. “Suatu hari nanti aku akan memberikan toss padamu, tapi sebelum itu terjadi aku akan membalasmu di Inter High tahun depan, jadi sebaiknya kau bersiap-siap!.” – Miya Atsumu
4. “Dia menikmatinya, Tobio-kun. Padahal aku berpikir dia pemain serius, keras kepala, yang selalu menciba terlihat sempurna.” – Miya Atsumu
5. “Kenapa dia sangat berbeda dari kamp pelatihan? membuatku kesal.” – Miya Atsumu
6. “Melompat ke titik yang lebih tinggi lagi dan sampai ke sana secepat mungkin. Terlebih lagi itu adalah timing tercepat Tobio bisa memberikan set, dia melakukannya secara intuitif.” – Miya Atsumu
7. “Semakin mereka mengacau, mereka semakin kuat karena terpojok? jadi mereka cuma sangat kuat?.” – Miya Atsumu
8. “kita butuh kucing dan burung camar, tapi monster itu akhirnya jatuh.” – Miya Atsumu
9. “Ranking dunia bukanlah segalanya, karena itu semua orang adalah pemenang.” – Miya Atsumu
10. “Aku menggenggam semua monster ini ditanganku dan merasakan saat yang paling menyenangkan.” – Miya Atsumu
11. “Sangat hebat, saat kau mati aku akan mengatakan padamu ‘benar kan aku lebih bahagia daripada dirimu!’.” – Miya Atsumu
12. “Titik ini sesuai, sudut terbaiknya, sempurna!.” – Miya Atsumu
13. “Shoyo-kun, aku akan melakukan toss padamu suatu hari nanti!.” – Miya Atsumu
14. “Poin yang kucetak adalah poinku, poin yang dicetak penyerangku adalah poinku, memang begitulah cara kerjanya.” – Miya Atsumu
15. “Bagi Tobio-kun Karasuno seolah membuatnya berpikir’ah aku bisa melakukan apapunyang kumau’, dan dia pun bangkit.” – Miya Atsumu
16. “Ah aku terlalu panik!.” – Miya Atsumu
17. “Serangan cepat di tengah akan semakin menjengkelkan semakin banyak kalian menerimanya kan?.” – Miya Atsumu
18. “Rasa ini, beras yang baru dipanen.” – Miya Atsumu
19. “Bawah yaitu dengan dua tangan, atas dengan 10 jari. Kau harus bisa menokong sisi yang dominan, kalau posisimu setter.” – Miya Atsumu
20. “Setter keren sekali!.” – Miya Atsumu
21. “Aku mulai mengerti, dalam voli tak ada satupun hal seperti ‘kenangan’. Semuanya ada disini, semuanya, ototku!!.” – Miya Atsumu
22. “Bokuto Koutaro akan kuberitahu kau ini dulu. Saat kau tak bisa mencetak angka dengan settingku jangan beralasan kalau bola operannya buruk, oke?.” – Miya Atsumu
23. “Puji aku saat aku mendapat poin, tegur aku saat tak mendapatkannya, aku tak butuh hadiah kompensasi.” – Miya Atsumu
24. “Aku tak peduli, baik itu pujian maupun teguran. Apapun itu, aku cuma ingin berada disini.” – Miya Atsumu
25. “Menjengkelkan sekali, ta[i aku pasti akan berbuat begitu jika ada di posisi mereka.” – Miya Atsumu
26. “Jangan ganggu servisku lagi dasar babi.” – Miya Atsumu
Tanji Washijou
1. “Kau sedang tidak di lapangan, tapi jangan berani kau memalingkan pandangan!.” – Tanji Washijou
2. “Pertama-tama gunakan satu tahun setelah lulus untuk bernar-benar mempersiapkan dirimu.” – Tanji Washijou
3. “Sebagai tambahan, batas waktunya adalah dua tahun.” – Tanji Washijou
4. “Ini sebenarnya tidak ada hubungannya denganku.” – Tanji Washijou
5. “Dia punya semangat dan kualitas yang tepat selain fisik, tapi dia tidak ada hubungannya denganku. Orang dewasa lain bisa membantunya. Aku yakin dia punya Ukai dan koneksi di sekitar Kanto.” – Tanji Washijou
6. “Tapi tidak ada seorangpun yang memiliki ekspektasi lebih tinggi pada Hinata Shoyou dibandingkan denganku.” – Tanji Washijou
7. “Sekarang tinggi dan kekuatan Wakatoshi lebih terasah dari sebelumnya, mereka memang keren!.” – Tanji Washijou
8. “Tidak peduli seberapa banyak kita melakukannya, atau sehebat apapun kita melakukan itu, bagi kita tidak ada yang namanya ‘cukup’.” – Tanji Washijou
9. “‘Rasa lapar’ yang bisa membuatu bertarung tanpa mempedulikan tinggi.” – Tanji Washijou
10. “Entah kau sadar atau tidak, entah itu positif atau negatif, tapi hal itu jelas ada.” – Tanji Washijou
11. “Yang kita terima bukannya fisik, tapi rasa lapar.” – Tanji Washijou
12. “Di tingkat SMA, tim berubah tiap tahun, banyak hal yang dapat kamu lakukan dengan mereka.” – Tanji Washijou
13. “Memilih yang terbaik dan memberi mereka polesan yang tepat adalah strategi yang paling efisien.” – Tanji Washijou
14. “Apakah kelihatannya mereka memainkan bola voli yang bagus untukmu? lupakan mereka.” – Tanji Washijou
15. “Kekuatanmu adalah kesederhanaan, itu adalah kekuatan yang nyata, kekuatan yang solid, bukan lapisan yang tipis.” – Tanji Washijou
16. “Apakah aku ingnin cara untuk bertarung meskipun aku kecil? tidak.” – Tanji Washijou
17. “Yang aku inginkan adalah apa yang mereka miliki, kekuatan murni dan sederhana untuk menghancurkan lawan manapun.” – Tanji Washijou
18. “‘Semakin besar, semakin kuat’, itu adalah hukum alam yang tak terbantahkan.” – Tanji Washijou
19. “Empat puluh tahun, sudah berapa lama aku melatih olahraga ini dan aku akan mempertaruhkan segalanya untuk menyangkalmu dan dirimu, Karasuno #10.” – Tanji Washijou
Ukai Keishin
1. “Block itu mungkin menakutkan tapi kalau kalian bisa mengatasinya tidak akan jadi menakutkan.” – Ukai Keishin
2. “Kalau kita menggunakan serangan yang melibatkan beberapa orang dari segala arah, maka kita memperbanyak informasi yang harus mereka proses dengan paksa. Saat itu pasti akan ada celah dan tertekan.” – Ukai Keishin
3. “Memang ada saat dimana rasanya ingin menyerah saja, dan kalian mulai berpikir kalau semuanya sia-sia. Tapi paling tidak itu adalah pemikiran yang salah.” – Ukai Keishin
4. “Siapa yang tahu berapa banyak kami sudah diselamatkan dengan memiliki mereka berdua bersama-sama di depan, tapi ini adalah pilihan kita.” – Ukai Keishin
5. “Kita hanya akan menggunakan maksimal dua blocker pada Hoshiumi, karena tidak ada gunanya menambah target untuk block out.” – Ukai Keishin
6. “Aku selalu mengira kalau setter yang paling hebat itu seperti penipu.” – Ukai Keishin
7. “Ada saat dimana mereka benar-benar menipu blocker lawan.” – Ukai Keishin
8. “Tapi ada juga dimana merea bisa bilang pada salah satu pemain andalan ‘kauadalah pemain andalan, aku akan mengoperkannya padamu nanti’, sembar mengatakan hal yang sama pada yang lain, pemain andalan rahasia, atau mengatakannya agar blocker lawan mendengarnya..” – Ukai Keishin
9. “Bahkan kalau tanpa bermaksud seperti itu, dia selalu sangat teguh dan jujur maka tidak mungkin mereka tidak bersemangat dengan kata-kata darinya.” – Ukai Keishin
10. “Tubuh dan semangatmu bukanlah dua hal yang berbeda, tubuh yang kuat akan memiliki semangat yang kuat.” – Ukai Keishin
11. “Ini bukan soal melampaui batas, ini soal meningkatkannya.” – Ukai Keishin
12. “Bekerja keraslah untuk menumbuhkan ototmu.” – Ukai Keishin
13. “Aneh bilang kalau kau bangga dengan murid lamamu yang tidak menonjol.” – Ukai Keishin
14. “Aku tidak mengajarinya hingga menganggap diriku sebagai masternya.” – Ukai Keishin
15. “Dari lawan yang kuat kalau kau mendapatkan satu poin dengan susah payah, maka satu poin itu akan jadi loncatan ke poin selanjutnya.” – Ukai Keishin
16. “Saat menggenggam kepercayan harga diri dengan spiker yang kuat memimpin lapangan.” – Ukai Keishin
17. “Pemain yang ingin jadi yang terbaik di dunia, pemain yang menganggap kemenangan sebagai hal yang luar biasa. Tentu saja, semangatnya!.” – Ukai Keishin
18. “Alasan dia (Hinata) bisa mengatasi situasi lebih baik dari sebelumnya, bukan karena dia menyadarinya. Tapi karena teknik pemilihan lokasinya, teknik mengontrol bola dan keseimbangannya!.” – Ukai Keishin
19. “Receive yang Hinata lakukan adalah receive yang tak goyah yang tak memakai lututnya.” – Ukai Keishin
20. “Jangan berani melihat ke bawah! Bola voli adalah olahraga di mana kamu selalu melihat ke atas!.” – Ukai Keishin
21. “Dalam situasi genting, dia masih berhasil menemukan celah terkecil dan melakukan tiipuan. Fokusnya yang tenang pada kemenangan sangat menakutkan.” – Ukai Keishin
22. “Kemenangan jatuh pada tim yang terhubung.” – Ukai Keishin
23. “‘Ini adalah bola terakhir’ pikirkan itu setiap saat dan kejarlah! Jika tidak, dalam pertandingan kamu akan menyesali satu bola yang kamu abaikan selama latihan.” – Ukai Keishin
24. “Jika kamu hanya memperhatikan apa yang ‘di atas’, kamu akan tersandung dari bawah.” – Ukai Keishin
25. “Aku tidak memiliki keluhan tentang moral tim kita.” – Ukai Keishin
26. “Wajar jika semua orang merasa gugup atau bersemangat pada pembukaan pertandingan pertama, jadi ini soal siapa yang lebih cepat keluar.” – Ukai Keishin
27. “Ketika kalian menonton Aoba Johsai, kalian pasti berpikir ‘sial mereka kuat’, tapi ambil contoh pertandingan Datekou. Jika kalian melihatnya dari sudut pandang penonton yang sama, kalian akan berpikir ‘block itu benar-benar menakutkan, tidak mungkin bisa menang’ Namun kalian berkompetisi melawan mereka dan menang! Besok kalian akan melakukan hal yang sama!.” – Ukai Keishin
28. “Jangan lupakan rasa frustasi dan kepahitan yang kamu rasakan saat kalah dari Seijoh. Namun kamu tidak perlu menahan perasaan kehilangan itu, cepat bersihkan itu.” – Ukai Keishin
Tsukishima Kei
1. “Sekuat apapun blocker yang kau punya, mereka tak bisa di bandingkan dengan tim yang terlatih dengan baik.” – Tsukishima Kei
2.”Karena mereka adalah satu tim, karena mereka membentuk kelompok, bacalah ‘sekelompok’ menjadi pertahanan terkuat!.” – Tsukishima Kei
3. “Serangan cepat dari servis yang lemah adalah latihan standar.” – Tsukishima Kei
4. “Melompat lebih tinggi juga berarti di udara lebih lama.” – Tsukishima Kei
5. “Jika dia melompat dengan timing yang sama dengan blocker lawan maka orang yang akan turun lebih dulu adalah blocker.” – Tsukishima Kei
6. “Jangan kacaukan timing untuk block yang sempurna.” – Tsukishima Kei
7. “Mungkin sebaiknya bayangkan kalau semua blocker Kamomedai adalah Aone-san dari Datekou.” – Tsukishima Kei
8. “Selama mereka mendapatkan timing yang tepat, bahkan anak SD pun bisa memblock pukulan Tanaka-san.” – Tsukishima Kei
9. “Si #5 itu spiker yang hebbat tapi tidak perlu terlalu waspada kepadanya, tolong perhatikan timingmu.” – Tsukishima Kei
10. “Hey Raja, jangan kabur!.” – Tsukishima Kei
11. “Mereka adalah monster yang hanya kecil di tubuh, tapi manusia masih bisa melawan mereka.” – Tsukishima Kei
12. “Matanya memberitahu semuanya.” – Tsukishima Kei
13. “Butuh terlalu banyak energi untuk menjawab, terlebih lagi bicara dengan orang bodoh.” – Tsukishima Kei
14. “Lead blcok akan tertawa di akhir.” – Tsukishima Kei
15. “Aku masih baik-baik saja.” – Tsukishima Kei
16. “Memproses informasi yang tiba-tiba bertambah sangat tidak menyenangkan.” – Tsukishima Kei
17. “Dia memang selalu kecil Tanaka, dan aku yakin tenaga monster ini akan pulih hanya dengan tidur.” – Tsukishima Kei
18. “Blocker perhatikan seluruh lapangan, jangan biarkan ada celah di sisi pinggir!.” – Tsukishima Kei
19. “Aku ingin cepat pulang supaya bisa melihat video blocker Kamomedai.” – Tsukishima Kei
20. “One touch.” – Tsukishima Kei
21. “Aku sudah menunggu kecerobohan yang akan kalian lakukan.” – Tsukishima Kei
22. “Aku memang tidak bisa mengalahkan Ushiwaka, tapi setidaknya aku ingin menghentikan beberapa spike-nya.” – Tsukishima Kei
23. “Aku cuma berhasil memblock spike-nya sekali, aku cuma berhasil mengembalikan satu angka, ini hanyalah klub.” – Tsukishima Kei
24. “Aku akan menonton, aku akan menonton. Ada sesuatu tentang melihat mereka keluar di lapangan itu yang membuatku merasa harus bergerak juga.” – Tsukishima Kei
25. “Kita tidak terpaku pada menang atau kalah, kadi jika merepotkan bagi kalian untuk kalah, bagaimana kalau kami memberikan permainan untukmu?.” – Tsukishima Kei
26. “Orang-orang berdarah panas yang tidak berguna membuatku kesal.” – Tsukishima Kei
27. “Kamu bukan satu-satunya yang berpikir disana, seperti apa pertahanan lawan dan bagaimana reaksinya, pukulan mana yang berhasil dan mana yang tidak, kita semua memikirkan itu!.” – Tsukishima Kei
28. “Ini tidak seperti aku bersaing dengan dia untuk tempat pertama.” – Tsukishima Kei
29. “Ya Tuhan apa yang merasukiku? ini bodoh, aku bukan Hinata. Kenapa aku merasa ingin terus berjuang sampai akhir?.” – Tsukishima Kei
30. “Sungguh menjengkelkan melihat Hinata berdengung di depanmu sepanjang waktu seperti serangga.” – Tsukishima Kei
31. “Gagasan bahwa satu-satunya pemblokiran yang baik adalah pemblokiran mematikan sudah ketinggalan zaman.” – Tsukishima Kei
32. “Jika aku bisa menjebaknya di sini, aku yakin seluruh tim akan menjadi gila. Tapi aku tidak bisa, jadi sebaiknya kau berada di sana.” – Tsukishima Kei
Sakusa Kiyoomi
1. “Jika meteor kecil jatuh dari langit saat ini dan mengenai kepala seseorang, kau bisa mengatakan kasihan sekali pada dia. Tapi selain itu, rasa kasihan itu tidak ada gunanya.” – Sakusa Kiyoomi
2. “Jika aku harus mengatakan ‘kasihan’, maka aku akan mengatakan kasihan sekali ada orang lain yang mengatakan ‘kasihan sekali’ padamu.” – Sakusa Kiyoomi
3. “Kau membuatku jengkel di Kurowashiki tahun ini Wakatoshi-kun. Aku tidak akan kalah lagi.” – Sakusa Kiyoomi
4. “Kenapa kau sangat kuat, Wakatoshi-kun?.” – Sakusa Kiyoomi
5. “Orang yang tak beruntung dengan fisik seperti itu. Walau mereka begitu, karena mereka ada disini pasti mereka kuat!.” – Sakusa Kiyoomi
6. “Aku benci orang yang acuh dan tak siap.” – Sakusa Kiyoomi
7. “Aku tak suka bermain dengan bocah yang tak bisa mengendalikan dirinya.” – Sakusa Kiyoomi
8. “Kurasa semua orang di lapangan hidup dengan teliti, walaupun terkadang hal tak terduga terjadi.” – Sakusa Kiyoomi
9. “Kita sudah berjuang dengan baik.” – Sakusa Kiyoomi
10. “Jika kau kurang latihan atau persiapan kau pasti akan menyesal.” – Sakusa Kiyoomi
11. “Bertahan dengan keberuntungan, bertemu orang lain dengan keberuntungan, bermain bola voli dengan keberuntungan.” – Sakusa Kiyoomi
12. “Akhiri dengan senyuman, akhiri dengan kemenangan.” – Sakusa Kiyoomi
13. “Untuk hari ini, besok, dan bahkan kemarin, lakukanlah dengan hati-hati dan dengan sekuat tenaga, serta keberuntungan. Karena itu bisa berakhir kapanpun.” – Sakusa Kiyoomi
14. “Aku tak tahu bahasa portugis, ‘kau mati kalau tak menahannya’.” – Sakusa Kiyoomi
15. “Lapangan yang penuh dengan orang-orang hebat membuatku merasa lemas. Aku tak merasa terganggu, malah aku sangat menyukainya.” – Sakusa Kiyoomi
16. “Aku bukan seorang yang pesimis, aku realistis.” – Sakusa Kiyoomi
17. “Aku akan mandi duluan, aku ingin keluar sebelum orang lain memasukan kuman ke dalam airnya.” – Sakusa Kiyoomi
18. “Aku cukup beruntung bisa bertahan hidup selama ini, beruntung bisa bertemu orang-orang, dan beruntung bisa bermain bola voli.” – Sakusa Kiyoomi
Takeda Ittetsu
1. “Ini sama seperti yang terjadi dengan Sawamura, kau harus diperiksa untuk memastikan kau baik-baik saja.” – Takeda Ittetsu
2. “Aku tahu ini bukan apa yang kau ingin dengar, tapi saat ini aku tidak bisa membiarkanmu bermain dalam pertandingan lagi.” – Takeda Ittetsu
3. “Kau mendapatkan kegembiraan dua kali lebih banyak dari kebanyakan orang saat bermain karena kau tidak bisa bermain di SMP, dan aku yakin itu membuat ini menjadi lebih mengecewakan.” – Takeda Ittetsu
4. “Karena itu ingat perasaan ini pasti ada waktu dalam hidupmu dimana kau akan merasakan ini lagi. Akan datang waktu saat tidak ada yang bisa kau lakukan, kapanpun itu terjadi perhatikan dan masukan ini ke dalam pikiranmu.” – Takeda Ittetsu
5. “Kau bilang kau akan memenangkan medali emas suatu hari nanti dan ukan cuma satu.” – Takeda Ittetsu
6. “Saat ini kau tahu ada dinding yang tidak bisa kau lewati dengan ceroboh, saat waktu itu tiba, apa yang kau butuhkan adalah pengetahuan logika dan pikiran.” – Takeda Ittetsu
7. “Hinata, momen ini saat ini juga bagian dari Voli, pikirkan bagaimana cara untuk menang.” – Takeda Ittetsu
8. “Tubuhmu masih akan berkembang, tapi dalam olahraga dimana kau bersaing di seberang net yang tinggi, di dunia Voli dimana 190cm dianggap kecil, kau pasti akan selalu kecil.” – Takeda Ittetsu
9. “Kau harus mengerti, kalau kau akan mendapatkan kesempatan lebih sedikit daripada yang lain. Dan kau harus memanfaatkan kesempatan itu selagi memastikan kalau kau tidak membiarkannya lolos darimu.” – Takeda Ittetsu
10. “Dari semua orang kau harus selalu berada dalam kondisi terbaik, supaya kau bisa selalu berada di garis terdepan saat kau mendapatkan kesempatan.” – Takeda Ittetsu
11. “Aku cuma bangga dengan kalian semua.” – Takeda Ittetsu
12. “Kekalahan adalah bukti dari kekuatan kalian saat ini, tapi itu bukan bukti kelemahan.” – Takeda Ittetsu
13. “Ini bukanlah akhir dari kalian semua. Bahkan di masa depan nanti kalian bisa melakukan apapun!.” – Takeda Ittetsu
14. “Hinata, bahkan saat ini, inilah yang namanya voli.” – Takeda Ittetsu
15. “Bukankah kalah itu sulit untuk kalian semua? sebuah tantangan dimana berakhir dengan tangan bertumpu di lutut kalian, kalian harus melihat apakah kalian bisa berdiri lagi?.” – Takeda Ittetsu
16. “Jika tanganmu tetap dilutut, itu membuktikan bahwa kalian lemah.” – Takeda Ittetsu
17. “Kalian menjadi lemah berarti kalian memiliki ruang untuk tumbuh, dan tidak ada kebahagiaan yang lebih besar daripada itu.” – Takeda Ittetsu
18. “Ketika warna bercampur mereka menjadi berlumpur dan berantakan. Tapi ketika mereka semua menyatu, akan menghasilkan warna yang dominan, yaitu hitam. Jadilah tim hitam seperti burung gagak yang kalian wakilkan.” – Takeda Ittetsu
19. “Tolong tetaplah berpikir, pemikir rasionalnya Karasuno!.” – Takeda Ittetsu
20. “Untuk menjadi seseorang yang hebat pertama kamu harus memulai menjadi rendah hari dan melangkah perlahan dengan urutan yang benar.” – Takeda Ittetsu
21. “Selama sisa hidupmu kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan.” – Takeda Ittetsu
22. “Kenapa aku tidak memperhatikannya, kenapa?!.” – Takeda Ittetsu