Surat ketiga dalam Al-Quran, Al-Imran, dinamai sesuai dengan keluarga Imran yang terdiri dari ibu dan saudari Nabi Musa. Surat ini, yang termasuk dalam kategori Madaniyah dan terdiri dari 200 ayat, menyajikan beragam topik, termasuk prinsip-prinsip keyakinan dan praktik Islam.
Al-Imran menegaskan konsep keesaan Allah dan pentingnya Al-Quran sebagai kitab suci yang membenarkan Taurat dan Injil sebelumnya. Selain itu, surat ini memberi penekanan pada pentingnya iman dan amal saleh, sambil memberi peringatan keras terhadap kekufuran dan kemunafikan. Lebih lanjut, Al-Imran mengulas tentang hakikat wahyu dan mengingatkan orang-orang yang beriman untuk mematuhi semua pesan Allah dengan tegas.
Kisah-kisah sejarah, terutama seputar kehidupan Nabi Musa dan perjuangan Bani Israel serta pembebasan mereka dari Mesir, menjadi bagian penting dari surat ini. Kisah-kisah ini memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam, menekankan pentingnya iman, kesabaran, dan kepercayaan pada rencana Allah. Surat ini diakhiri dengan seruan untuk bersatu dan kokoh dalam mempertahankan Islam.
Berikut Kuarsa.com rangkum Kata-Kata Mutiara di Surat Ali Imran dan ringkasan isi surat Ali Imran.
Kata-Kata Mutiara di surat Ali Imran
1. “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya) secara terus-menerus.” – Ali Imran ayat 1.
2. “Sesungguhnya orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, bagi mereka azab yang sangat keras.” – Ali Imran ayat 4.
3. “Allah Mahaperkasa lagi mempunyai balasan (siksa).” – Ali Imran ayat 4.
4. “Sesungguhnya bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan tidak pula di langit.” – Ali Imran ayat 5.
5. “(Allah) yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana yang Dia kehendaki.” – Ali Imran ayat 5.
6. “Sesungguhnya orang-orang yang kufur, tidak akan berguna bagi mereka sedikit pun harta benda dan anak-anak mereka (untuk menyelamatkan diri) dari (azab) Allah.” – Ali Imran ayat 10.
7. “Mereka mendustakan ayat-ayat Kami. Oleh sebab itu, Allah menyiksa mereka karena dosa-dosanya.” – Ali Imran ayat 11.
8. “Kamu (pasti) akan dikalahkan dan digiring ke dalam (neraka) Jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat tinggal.” – Ali Imran ayat 12.
9. “Allah menguatkan siapa yang Dia kehendaki dengan pertolongan-Nya.” – Ali Imran ayat 13.
10. “Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah ialah Islam.” – Ali Imran ayat 19.
11. “Siapa yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan(-Nya).” – Ali Imran ayat 19.
12. “Aku berserah diri kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.” – Ali Imran ayat 20.
13. “Mereka teperdaya dalam agamanya oleh apa yang selalu mereka ada-adakan.” – Ali Imran ayat 24.
14. “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki.” – Ali Imran ayat 26.
15. “Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.” – Ali Imran ayat 27.
16. “Janganlah orang-orang mukmin menjadikan orang kafir sebagai para wali dengan mengesampingkan orang-orang mukmin.” – Ali Imran ayat 28.
17. “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu menampakkannya, Allah pasti mengetahuinya.” – Ali Imran ayat 29.
18. “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” – Ali Imran ayat 31.
19. “Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.” – Ali Imran ayat 31.
20. “Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu. Oleh karena itu, sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.” – Ali Imran ayat 51.
Ringkasan Isi dari Surat Ali Imran
Dalam surat Ali Imran, keimanan dipaparkan sebagai landasan bagi Nabi Muhammad s.a.w. dan umatnya untuk menanggapi keyakinan orang Nasrani yang menganggap Nabi Isa a.s. sebagai tuhan. Konsep tauhid, yang merupakan fondasi yang dibawa oleh para Nabi kepada umatnya, menjadi argumen utama dalam hal ini.
Surat Ali Imran juga menguraikan hukum-hukum, termasuk pentingnya musyawarah dalam pengambilan kebijakan yang memengaruhi kehidupan banyak orang, serta larangan terhadap praktik riba dan tindakan yang merugikan orang lain.
Berbagai kisah yang disampaikan dalam surat ini, seperti kisah keluarga Imran, perang Badar, dan perang Uhud, memberikan pelajaran yang berharga bagi umat Islam.
Selain itu, surat ini juga menyoroti sekelompok orang yang salah mentafsirkan ayat-ayat mutasyabihat untuk menyesatkan umat Islam, menjelaskan sifat-sifat Allah dan orang-orang yang bertakwa, menegaskan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai-Nya, dan membahas perilaku ahlul kitab serta orang kafir Quraisy dalam keyakinan mereka, dan masih banyak lagi.
sumber: https://islami.co/makna-dan-kandungan-surat-ali-imran/